Kamis 13 Feb 2014 08:23 WIB

Manado Masuk Masa Transisi Pemulihan Bencana

Seorang warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sulut menyatakan banjir telah menelan 15 korban, 6 di Manado , Tomohon 5 dan Minahasa 4 korban jiwa.
Foto: ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar
Seorang warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sulut menyatakan banjir telah menelan 15 korban, 6 di Manado , Tomohon 5 dan Minahasa 4 korban jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kota Manado, Sulawesi Utara, memasuki masa transisi dari tanggap darurat bencana ke pemulihan, selama 90 hari.

"Masa transisi menuju pemulihan terhitung sejak 13 Februari hingga 13 Mei menuju pemulihan bencana," kata Wali Kota Manado, Vicky Lumentut di Manado, Kamis.

Vicky mengatakan, dalam masa transisi tersebut kegiatan bersih-bersih akan tetap dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Manado, sementara PNS melakukan kerja bakti setiap Jumat.

"Di masa transisi ini, mari kita membersihkan Manado dengan semangat mapalus," kata Wali Kota.

Ia mengatakan, di masa transisi seluruh PNS harus berupaya membersihkan seluruh kantornya masing-masing, supaya pelayanan kepada masyarakat dapat dilaksanakan dengan maksimal.

Menurut dia, memang sekarang sudah masuk dalam masa transisi tetapi semangat para PNS harus tetap tinggi untuk membersihkan Manado, agar kota benar-benar bersih dari sampah sisa bencana.

Ia menegaskan hal tersebut adalah kewajiban yang harus dilaksanakan, suka tidak suka karena hanya dengan semangat seperti itu maka pembersihan Manado bisa maksimal dilakukan.

Sehari sebelum masa transisi berlaku, 9.500 PNS di lingkungan pemerintah kota Manado melakukan kerja bakti di berbagai tempat seperti di kawasan Singkil, Tikala, Tanjung Batu, Paal Dua, Komo, Paal Empat, dan daerah lain, khususnya rumah warga yang masih belum bersih.

Bersama pemerintah ikut juga para relawan dari Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) serta jemaat Advent hari ketujuh, melakukan aksi peduli korban bencana Manado yang disebar diseluruh wilayah lokasi dampak bencana dengan semangat baru yang dinamakan Mapalus For Manado.

Bencana banjir bandang melanda Manado 15 Januari lalu menyebabkan 6.896 warga masih bertahan tinggal di pengungsian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement