Rabu 12 Feb 2014 23:29 WIB

Warga Gunung Kidul Temukan Fosil Kayu

Fosil Kayu yang berada di Museum Situs Manusia Purba Sangiran, jawa Tengah/fosil kayu (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Fosil Kayu yang berada di Museum Situs Manusia Purba Sangiran, jawa Tengah/fosil kayu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Seorang warga Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Wagino, 45, menemukan tiga fosil kayu yang diduga berusia ribuan tahun.

Fosil kayu yang pertama memiliki diameter 70 centimeter (cm) dengan tinggi 65 cm, fosil kedua memiliki garis tengah 25 cm dan tinggi 60 cm, serta fosil kayu paling kecil diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, kata Wagino di Gunung Kidul, Rabu.

Ia mengatakan, fosil yang pertama, yakni ukuran paling kecil, ditemukan empat tahun silam saat menggali tanah di sebuah ladang dan dua lainnya enam bulan lalu di sebuah sungai.

"Dua fosil berukuran besar ini saya temukan di Sungai Mertelu. Saat itu saya sedang jalan-jalan di pinggir sungai. Tiba-tiba di pinggirnya ada batu besar yang menyerupai kayu. Kemudian saya pinggirkan dan dibawa ke daratan," katanya.

Wagino mengatakan kedua kayu yang sudah membantu tersebut terlihat di permukaan sungai yang sedang surut kemudian dibawa bersama warga. "Untuk mengangkat fosil kayu yang besar membutuhkan delapan orang," katanya.

Temuan fosil kayu ini, lanjut Wagino, baru dilaporkan ke Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunung Kidul minggu lalu karena dirinya ingin mengetahui apakah benda tersebut termasuk dilindungi atau tidak.

Laporan dari Wagino ini kemudian ditindaklanjuti oleh dinas dengan meneruskannya ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY. Saat ini dirinya masih menunggu penelitian dari BPCB.

"Laporan agak terlambat karena saya tidak tahu, dan kemarin sudah diperiksa BPCB. Jika akan diambil pemerintah maka saya ikhlas, namun bila tidak akan menjadi koleksi pribadi dan mendapatkan sertifikat bebas,"kata dia.

Saat ini ketiga fosil kayu tersebut diletakkan di rumah Wagino dan menjadi tontonan warga sekitar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement