REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Sebaran titik api atas terbakarnya lahan hutan di Riau diprediksi terus meningkat. Kondisi ini disebabkan karena curah hujan yang minim sehingga wilayah tersebut menjadi kering.
Pantauan Satelit NOAA18, sejumlah wilayah yang terkena dampak yakni, Provinsi Riau 243 titik api, Aceh (75), Sumatera Utara (74), Sumatera Barat (40), Jambi (23). Sedangkan Kalimantan Barat (9), dan Kalimantan Tengah (2). Lalu untuk Sumatera Selatan, Babel, Bengkulu serta Kalimantan Selatan hanya satu titik api.
Titik Api akan terus tersebar di tiga wilayah antara lain Riau, Aceh dan Sumatera Utara. Sebab, pada Februrari hingga Maret 2014 ini, curah hujan di bawah normal, sehingga kondisi wilayah tersebut kering.
Kondisi ini menyebabkan jarak pandang di Riau hanya 1 kilometer. Bahkan pada Selasa (11/2) hanya sejauh 500 meter. Selain kabut asap, awan fog yang muncul akibat penguapan tanpa turunnya hujan juga menyelimuti daerah itu.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif mengatakan, sebagian besar titik api berada di sekitar jalan atau dekat permukiman. Ini menunjukkan, kebaran tersebut disengaja oleh individu ataupun sekelompok orang.
"Semua aparat, khususnya di daerah harus tegas menegakkan hukum. Sudah banyak peraturan yang dibuat terkait kebakaran lahan dan hutan. Tetapi tidak dijalankan. Padahal kunci utama pengendalian bencana itu adalah di penegakan hukum," kata Syamsul.