REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, masih menyelidiki penyebab satu korban tewas dan lima orang lainnya dilarikan ke rumah sakit diduga akibat menghirup gas racun dari asap mesin genset.
"Dugaan sementara, korban meninggal dunia akibat keracunan gas karbon monoksida yang berasal dari mesin genset di rumah majikannya," kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Teguh Priyo Wasono, Selasa.
Korban tewas Hani (45), pembantu di rumah Yoyok Edi Pujianto warga Perumahan Gunung Batu, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Senin (10/2) malam. "Kami menerima laporan dari masyarakat terkait dengan adanya korban keracunan gas karbon monoksida atau asap yang berasal dari mesin genset. Satu korban meninggal dunia dan lima korban lainnya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Jember Klinik," paparnya.
Menurut dia, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan minta keterangan sejumlah saksi, sehingga hasil sementara menyebutkan bahwa keluarga Yoyok dan pembantunya diduga keracuan gas karbon monoksida dari mesin genset."Pada saat pemadaman listrik, pemilik rumah berinisiatif untuk menghidupkan genset agar penerangan di rumah tersebut tetap menyala, namun pada malam hari tiba-tiba keluarganya mengalami sesak napas dan mual-mual," tuturnya.
Pemilik rumah ternyata lupa mematikan genset yang berada di belakang rumah, sehingga Yoyok kemudian memeriksa pembantunya yang berada di kamar belakang dan ditemukan tubuh Heni dalam keadaan lemas.
"Saat itu juga, pemilik rumah minta bantuan tetangga untuk membawa pembantu, tiga orang anaknya dan istrinya ke rumah sakit terdekat, namun nyawa pembantunya tidak tertolong dan meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit," katanya.
Teguh menjelaskan polisi masih terus menyelidiki lebih lanjut tentang kepastian penyebab meninggalnya Hani, meskipun dugaan sementara akibat keracunan gas karbondioksida dari mesin genset.