Selasa 11 Feb 2014 18:35 WIB

Korban Selamat Terakhir Awan Panas Sinabung Meninggal

Seorang warga melintasi masjid dan sekolah dasar yang rusak akibat abu vulkanik Gunung Sinabung di Desa Mardinding, Karo, Sumut, Selasa (4/2).   (Antara/Wahyu Putro)
Seorang warga melintasi masjid dan sekolah dasar yang rusak akibat abu vulkanik Gunung Sinabung di Desa Mardinding, Karo, Sumut, Selasa (4/2). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Setelah bertahan lebih dari satu pekan, Sehat Sembiring menghembuskan nafas terakhirnya pada hari ini (11/2). Sehat merupakan korban terakhir yang terkena awan panas Gunung Sinabung dan dirawat di Rumah Sakit Efarina Etaham.

"Korban meninggal akibat erupsi Gunung Sinabung menjadi 17 jiwa setelah pada hari ini (11/2) korban atas nama Sehat Sembiring (47 tahun) meninggal dunia di RS Efarina Etaham. Sebelumnya korban sempat dirawat secara intensif sejak 1 Februari lalu," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima ROL di Jakarta, Senin (11/2).

Sutopo menjelaskan para korban meninggal akan mendapat santunan dari Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp 5,5 juta, dari Gubernur Sumut sebesar Rp 3,5 juta dan dari Bupati Karo sebesar Rp 2,5 juta. Pemberian santuan secara simbolis kepada para ahli waris akan dilakukan pada hari Kamis (13/1) mendatang di Posko Utama Pengungsian Gunung Sinabung.

Sementara itu proses pemulangan pengungsi masih dilakukan. Kepala BNPB, Syamsul Maarif, menekankan agar semua petugas membantu proses pemulangan pengungsi. Sebanyak 236 personil TNI, Polri dan relawan dikerahkan dalam pemulangan pengungsi dari 4 desa.

Dimulai dengan apel persiapan di Posko Utama Kabanjahe, TNI, Polri, Pemda Karo, BPBD Sumut, dan relawan memfasilitasi para kepala keluarga untuk pembersihan rumah dan fasilitas umum di desa mereka pada Senin pagi (10/2). Kepala keluarga dari Desa Cimbang, Ujung Payung, Rimo Kayu, dan Batu Karang mulai hari ini melaksanakan pembersihan tempat tinggal mereka masing-masing.

Setelah apel persiapan, truk dari TNI, Polri, dan Pemda menjemput para kepala keluarga (KK) di jambur-jambur. Para ibu, anak-anak, dan kelompok rentan lain masih tinggal di pos penampungan hingga tempat tinggal mereka siap dihuni kembali. Target pembersihan selama tiga hari ini sebagai rencana persiapan pemulangan keluarga yang saat ini masih di pos penampungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement