REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya menekan angka kelahiran total (TFR) secara nasional. Dalam rencana strategis BKKBN 2010-2014, yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2014, salah satu sasarannya adalah TFR sebesar 2,36 anak per usia subur.
Selain sasaran tersebut, badan ini juga akan fokus pada sasaran mencapai angka penggunaan kontrasepsi sebesar 60,1 persen dan angka kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi sebesar 6,5 persen.
Sejumlah sasaran RKP tersebut, akan dibahas lebih jauh lagi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKKBN 2014, yang akan digelar pada 12-13 Februari mendatang di Jakarta Convention Center (JCC).
Kepala BKKBN, Fasli Jalal , mengatakan, 2014 merupakan tahun strategis. ''Ini adalah tahun terakhir pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah nasional 2010-2014, serta menuju berahirnya millenium development goals 2015,'' kata Fasli.
Selain itu, lanjut dia, 2014 ini adalah tahun pertama diterapkannya Sistem Jaminan Sosial Nasional Kesehatan. Sistem ini, menurutnya akan berpengaruh pada sistem pelayanan KB di lapangan
Pada kesempatan terpisah, pakar Demografi dari Universitas Indonesia, Sonny Harmady menilai Indonesia telah gagal dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk selama beberapa tahun terakhir.
Pertumbuhan penduduk Indonesia, menurut Sonny meleset menjadi 1,5 persen per tahun dalam beberapa tahun terakhir. Padahal, target awalnya 1,2 persen per tahun. Begitu pula angka kelahiran per perempuan masih 2,6 anak, tidak berubah dalam 10 tahun terakhir.