REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA- Pondok pesantren yang di dalamnya ada sekolah umum prospeknya semakin bagus. Dari segi moral para siswa sekolah umum yang di pondok pesantren (ponpes) bagus karena mereka belajar selama 24 jam dan ini akan bersaing dengan madrasah.
Hal itu dikemukakan Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kantor Kementerian Agama DIY Bardan, Senin (10/2) lalu. Dari segi kualitas, tambahnya, tentu juga akan bagus karena siswa tinggal di ponpes, sehingga banyak waktu untuk belajar Al-Qur'an maupun pelajaran umum.
Menurut Bardan, ponpes yang ada sekolah umum ditangani oleh dua kementerian yakni Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sehingga dana untuk sarana fisik lebih banyak daripada madrasah.
"Ponpes yang mendirikan sekolah umum dalam hal pendanaan dikeroyok oleh dua kementerian," kata Bardan.
Di DIY jumlah Ponpes yang mendirikan sekolah umum pun semakin banyak. Memang sudah ada beberapa Ponpes yang sejak lama mendirikan sekolah umum, tetapi belum sebanyak sekarang dan biasanya masih berupa embrio seperti sekolah kecil yang muridnya di bawah 20 orang atau mendirikan kejar paket A dan B.
Saat ini di DIY ada sekitar 254 Ponpes. Jumlah Ponpes yang di mendirikan sekolah umum ada sekitar 15 Ponpes, kata dia. Ponpes yang mendirikan sekolah umum antara lain: di Ponpes Al-Munawir ada SMP dan SMK, di Ponpes Al-Furqon ada SMK, di Ponpes Darul Qur'an ada SMA, Ponpes Al-Hikmah di Playen Gunung Kidul.