Senin 10 Feb 2014 23:21 WIB

Soal Polwan Berjilbab, Polda Jatim Menanti Jawaban Mabes

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Djibril Muhammad
Polwan Berjilbab
Foto: DOK. Republika
Polwan Berjilbab

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Polda Jawa Timur (Jatim) hingga saat ini masih menunggu aturan resmi polisi wanita (polwan) Muslimah berjilbab yang dibuat Markas Besar (Mabes) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Kasubid Pen Mas Bidhumas Polda Jatim AKBP R Bambang Tjahyo Bawono mengaku, pihaknya tidak pernah mempersulit polwan untuk berjilbab. Apalagi, jilbab merupakan aturan Islam.

"Ini terbukti saat Kapolri Jenderal Sutarman memberi izin lisan kepada polwan supaya bisa berjilbab pada 19 November 2013. Saat itu sedikitnya ada 50 polwan di jajaran Polda Jatim yang berjilbab," katanya kepada Republika, Senin (10/2).

Namun ternyata, dia melanjutkan, jilbab yang dikenakan polwan di masing-masing wilayah berbeda. Tentunya hal demikian tidak bisa dibiarkan karena Polri memiliki ketentuan berseragam. Ini termasuk seragam berjilbab karena jilbab termasuk masalah kedinasan.

Apalagi, menyusul terbitnya telegram rahasia dari Wakapolri Komjen Pol Oegroseno yang menunda penggunaan jilbab hingga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati anggaran penyediaan jilbab dan ada aturan keseragaman jilbab.

Saat ini, dia melanjutkan, Mabes Polri sedang menggodok aturan polwan berjilbab hingga model seragamnya. Mabes Polri sedang mengembangkan aturan seragam dan jilbab di berbagai satuan, seperti Satuan Bhayangkara (Sabhara) hingga Satuan Lalu Lintas (Satlantas).

"Sehingga sembari menunggu aturan jilbab keluar, mereka (polwan) di jajaran Polda Jatim tidak diperkenankan memakai jilbab saat berpakaian dinas," katanya.

Para polwan hanya diperkenankan memakai jilbab saat tidak berseragam seperti jajaran satuan reserse kriminal (Satreskrim), itupun tidak boleh sembarangan. Namun Bambang tidak mengetahui secara pasti kapan pembuatan aturan polwan berjilbab selesai.

"Yang jelas, Polda Jatim hanya mengikuti instruksi Mabes Polri dan tidak ada niat menghalang-halangi polwan berjilbab," ujarnya.

Pantauan Republika, saat apel pagi di Polda Jatim, Senin (10/2), para polwan di jajaran Polda Jatim tidak ada yang mengenakan jilbab. Mereka masih mengenakan seragam polwan sama seperti izin lisan jilbab belum diucapkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement