REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Flu burung (H5N1) menjadi ancaman peternak, terutama saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Peternak menghadapi ancaman flu burung setiap jelang pergantian musim sejak tahun 2003.
"Setelah 10 tahun, saya pikir peternak mulai mampu mengatasinya," ujar Sekjen Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Ruri Sarasono kepada ROL, Senin (10/2).
Sejauh ini, langkah antisipasi dilakukan dengan mengeluarkan intruksi kebijakan penggunaan vaksin AI dalam negeri. PUSVETMA Surabaya telah memproduksi vaksin AI H5N1 clade 2.3.21 untuk unggas terutama ituk.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, peningkatan kasus AI diprediksi meningkat paska banjir, terutama pada ituk. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah menyiapkan stok vaksin AI clade 2.3.2.1 sebanyak 260 ribu dosis. Sebanyak 120 ribu dosis telah disalurkan ke lokasi banjir di 9 Kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat.