REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (pemprov) Lampung, terus mewaspadai penyebaran virus flu burung (avian influenza/H5N1) di dua kabupaten yang menjadi ‘langganan’ wabah ayam mati massal mendadak. Kedua kabupaten tersebut, Lampung Selatan dan Lampung Timur.
Kasubag Humas Dinas Kesehatan (dinkes) Lampung, dr Asih Hendrastuti, Senin (10/2), mengatakan pihaknya terus mewaspadai gejala penyebaran virus dari sampel banyaknya ayam atau itik yang mati. Hal ini sesuai dengan kejadian tahun lalu, ribuan ayam mati mendadak di dua kabupaten tersebut.
Menurut catatan Dinas Kesehatan Lampung Selatan, tahun lalu, flu burung mewabah di Kecamatan Palas, Kalianda, dan Rajabasa. Wabah virus flu burung tersebut, ditemukan daerah pesisir Kecamatan Rajabasa, lalu merebak ke wilayah Kalianda dan terus ke Palas.
Dua warga Dusun Banjar Sari, Desa Palas Bangunan, Kecamatan Palas, Rodiah (55 tahun) dan Sri Rahayu (34 tahun) dinyatakan suspect virus flu burung. Kedua pasien tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Moeloek, Bandar Lampung.
Selain Lampung Selatan, wabah flu burung menimpa Kabupaten Lampung Timur (Lamtim). Pada Oktober tahun lalu, terdapat 6.454 ekor ayam mati karena terserang virus flu burung.