Senin 10 Feb 2014 15:08 WIB

Virus Flu Burung Resahkan Warga Jateng

Rep: Edy Setyoko/ Red: Bilal Ramadhan
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)
Foto: Antara
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Wonogiri– Virus Flu burung kembali menyebar. Kali ini virus tersebut menjangkiti daerah di Jawa Tengah, salah satunya di Kabupaten Wonogiri. Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) setempat mengklaim, serangan virus H5N1 menyebar hingga 20 wilayah kecamatan.

Merebak wabah flu burung di beberapa kecamatan membuat  warga resah. Serangan awal, terjadi di Desa Demesan, Kecamatan Giriwoyo. Tercatat 777 ekor bebek dimusnahkan lantaran positif terserang virus AI. Menyusul Kecamatan Baturetno, sebanyak 173 ekor ayam mati mendadak. Setelah dilakukan /rapid test/, ternyata juga positif terkena flu burung. Bangkai unggas sudah dimusnahkan dengan cara dibakar, lalu dikubur. Disnakperla sendiri sudah menyatakan, bebek tersebut positif terserang flu burung.

Nasib serupa musibah terjadi di Desa Gunungan, Kecamatan Manyaran. Di sana, ada 20 ekor ayam kampung milik warga diketahui mati mendadak. Dalam jangka tempo dua hari, kematian ayam tersebut baru dilaporkan ke pemerintah desa. Pemerintah kecamatan mendapatkan terusan laporan dari desa, berkoordinasi dengan Dinasperla, untuk memastikan, kematian ayam.

Puluhan ayam kampung milik Wakinem (60) dan Sofyan (35), warga RT 02, RW II, Dusun Guhnungan, Desa Gunungan, juga mati mendadak. Semula, hanya belasan ayam mati. Menurutnya, kondisi ayam didahului lemas dan tak bernafsu makan. Selang hanya beberapa jam, menggelapar. Terus mati. Wakinem tak melaporkan kematian unggasnya ke petugas. Ia khawatir kalau ada pemeriksaan dipungut biaya.

Demikian juga Sofyan. Ia mendiamkan kasus kematian unggasnya. "Kami khawatir kalau justru dimintai bayaran untuk memeriksa bangkai, atau memberikan vaksin bagi ayam yang masih hidup," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement