REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Seekor Jerapah bernama Marius berusia 18 bulan di Kebun Binatang Denmark sengaja dibunuh dengan cara ditembak kepalanya oleh dokter hewan. Marius dianggap tidak berguna untuk pembibitan karena gennya terlalu umum.
Keputusan untuk menembak mati Marius itu awalnya mendapat protes dari seluruh dunia. Meski sekelompok pengunjuk rasa menentangnya, juga memicu kemarahan dan protes di seluruh dunia melalui 27 ribu tanda tangan sebagai petisi, pihak kebun binatang tetap melakukannya.
Yorkshire Wildlife Park bahkan sudah menawarkan diri untuk mengambil Marius karena sedih mengetahui nasibnya. Mereka bahkan bersedia membeli Marius dengan 50 ribu euro namun tak mendapat tanggapan.
"Kami telah mengambil keputusan ini secara faktual dan tepat. Kita tak bisa melakukan perubahan mendadak untuk sesuatu yang bisa lebih buruk," ujar Direktur Ilmiah Kebun Binatang Denmark, Beng Holst, dilansir dari the Guardian, Senin (10/2).
Holst mengatakan sebelumnya pihak kebun bintang sudah pernah melakukan suntik mati dan pembedahan pada hewan jenis ular dan kambing, namun jerapah ini adalah yang pertama. Mereka juga mempertontonkan proses pembedahan itu di depan publik, khususnya anak-anak dan orang dewasa.
"Saya pikir itu bagus. Ini membantu meningkatkan pengetahuan tentang hewan, bukan hanya sewaktu mereka hidup, melainkan juga matinya," ujar Holst.
Sebuah petisi online dari sebuah organisasi Denmar, Stine Jensen, menilai keputusan Kebun Binatang Denmark ini adalah lembaga yang tidak etis. Dia menilai Kebun Binatang Denmark ini menyamakan hewan dengan produk limbah.