Ahad 09 Feb 2014 21:25 WIB

Penggunaan Masker di Sinabung Boros

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Muhammad Hafil
  Seorang warga melintasi masjid yang diselimuti abu vulkanik Gunung Sinabung di Desa Mardinding, Karo, Sumut, Selasa (4/2).   (Antara/Wahyu Putro)
Seorang warga melintasi masjid yang diselimuti abu vulkanik Gunung Sinabung di Desa Mardinding, Karo, Sumut, Selasa (4/2). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE -- Stok masker yang disediakan untuk relawan dan pengungsi bencana Sinabung, Karo Sumatera Utara (Sumut)berlimpah. Namun, karena pembagian yang tak efektif, pelindung pernafasan ini kian menipis.

Palang Merah Indonesia (PMI) mengatakan,  ada 175 ribu lembar masker dimiliki  posko bantuan utama. Satu truk berisi penuh masker telah didistribusikan oleh pemerintah daerah dan donatur untuk keperluan relawan dan pengungsi Sinabung.

“Tapi karena banyak, ketika dibagi kurang efektif. Misalnya, satu posko kami kirim tiga dus masker, tak lama berselang, ada yang datang dari pos penampungan itu untuk minta lagi,” ujar Koordinator Lapangan PMI untuk Sinabung kepada Republika di Karo, Sumut Junaedi Silalahi, Ahad (9/2).

Junaedi mengatakan, selain pembagian yang kurang efektif, penggunaan masker oleh para pengungsi dinilai sangat boros. Dalam satu hari, kata dia, satu orang bisa menghamburkan lima lembar masker.

Hal ini terjadi karena sifat masker yang dibagikan bukan khusus untuk menerpa debu jalanan. Tetapi, masker hijau ini digunakan untuk keperluan medis. “Bentuknya tipis, kalau kita relawan tahu cara menggunakan dengan awet. Namun pengungsi satu kali pakai lalu dibuang,” ujar pria berkacamata ini.

Meski demikian, ia mengatakan setiap hari  kekurangan logistik selalu disampaikan dalam rapat tim evaluasi penanggulangan bencana. “Nanti ada kurang masker kita akan minta kirim,” ujar dia.

Pantauan Republika di sekitar wilayah Gunung Sinabung masker memang menjadi kebutuhan primadona setiap orang. Para penduduk maupun pengungsi di wilayah terpencil khususnya selalu meminta masker setiap kali tim PMI melintas di jalanan Sinabung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement