REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Selain dilanda bencana erupsi Gunung Sinabung, para pengungsi di Tanah Karo, Sumatra Utara (Sumut) juga terancam kekeringan. Contohnya terlihat di pos pengungsian pesantren, Desa Tigabinanga.
Cuaca kering tanpa hujan yang sudah terjadi berbulan-bulan lamanya membuat persediaan air bersih di sini kurang. Tak pelak, santunan logistik yang berhamburan datang ke sini pun kurang disambut berarti dibandingkan bantuan air bersih.
"Yang kurang itu air bersih. Kalau makanan, selimut banyak," kata Igor salah satu pengungsi kepada RoL, Ahad (9/2).
Selain di pos pesantren, tempat penampungan di gereja Tanjung, Desa Tandjung pun mengalami ancaman sama. Cuaca yang panas membuat para pengungsi di sini menginginkan air bersih ketimbang bantuan lainnya.
"Abu yang terus keluar dari gunung juga buat udara panas sekali," kata Nurdi Purba pengungsi di pos tersebut.
Belasan pos dari total 43 tempat penampungan Sinabung berdiri di barat daya arah gunung ini. Pantauan RoL, Ahad, berbeda dengan pos-pos yang berdiri di selatan dan tenggara Sinabung, tempat penampungan di sini bercuaca panas. Wilayah yang gersang dan kering menjadi tempat ribuan pengungsi hidup sehari-hari.