Sabtu 08 Feb 2014 23:22 WIB

Wakapolri; Kontak Senjata di Poso tak Berdampak pada Pemilu

BRIMOB TEWAS DI POSO. Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah salah seorang anggota Brimob Polda Sulteng yang tewas diserang Orang Tak Dikenal (OTK) di Desa Kalora, Kabupaten Poso setibanya di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (20/12).
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
BRIMOB TEWAS DI POSO. Sejumlah petugas mengevakuasi jenazah salah seorang anggota Brimob Polda Sulteng yang tewas diserang Orang Tak Dikenal (OTK) di Desa Kalora, Kabupaten Poso setibanya di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakapolri Komisaris Jenderal Oegroseno menyatakan kontak senjata yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah antara polisi dan terduga teroris tidak akan berdampak pada pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2014. "Saya rasa, pemilu akan berjalan lancar dan Sulawesi ini sudah siap menggelar pemilu," jelasnya diacara Silaturahmi bersama KPU dan Bawaslu se Sulsel dan Sulbar di Makassar, Sabtu (8/2).

Dia menyebutkan, kontak senjata antara warga sipil yang diduga teroris dengan anggota Brimob Polri di Kabupaten Poso itu juga tidak akan memicu konflik lama yang pernah terjadi di daerah itu, apalagi pada pelaksanaan pemilu yang tidak lama lagi akan digelar. Bukan cuma itu, dirinya yang pernah menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) sangat paham kondisi geografis serta adat istiadat masyarakatnya, sehingga menjadi acuan bagi dirinya dalam memastikan kondisi keamanan tersebut.

"Saya lama di Poso karena saya pernah menjabat sebagai Kapolda di sana. Saya sangat mengenal wilayahnya, adat istiadat masyarakatnya, apalagi sudah ada laporan anggota di sana yang menyebutkan jika Poso akan aman dan bersiap menghadapi pemilu," katanya.

Untuk memastikan semua kekhawatiran akan terjadinya konflik pascakontak senjata itu, dirinya sudah menjadwalkan kunjungan kerjanya ke Poso, Sulteng pada Ahad (9/2). Dirinya yang sudah di Sulsel bersilaturahmi dengan penyelenggara pemilu di Sulselbar dengan terpusat di Sulsel selanjutnya akan melakukan pertemuan dengan semua pihak-pihak terkait di Poso membahas mengenai kesiapan jelang pemilu.

"Laporan sebelumnya sudah saya dapat dari anggota di Poso dan kalau tidak ada halangan, nanti hari Minggu (9/2) saya akan mengunjungi Poso sebelum kembali ke Mabes," ujarnya.

Selain itu, menurut dia, kondisi keamanan di beberapa provinsi di Sulawesi masih tetap stabil dan dalam keadaan aman. Kondisi ini diharapkannya tetap terjaga hingga pelaksanaan Pemilu 2014 usai, baik di pemilihan legislatif maupun presiden. "Kondisi keamanan secara keseluruhan itu masih aman dan terkendali. Ini harus dijaga sampai pelaksanaan pemilu usai. Saya berharap, Sulawesi khususnya Sulsel bisa menjadi contoh penyelenggaraan pemilu yang aman, damai dan tertib di Indonesia," harapnya.

Mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu menyatakan jika selama setahun terakhir ini, Sulsel mampu menjawab tantangan masyarakat luar dimana Sulsel yang selalu mendapatkan citra negatif mampu merubah semua pandangan orang. Sulsel dikatakannya, mampu melaksanakan pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur di awal tahun 2013 dengan lancar, aman dan terkendali tanpa adanya terjadi kerusuhan seperti yang diprediksikan sebelumnya.

"Pilkada Sulsel akan menjadi barometer karena itu, tidak ada alasan pemilu tidak berjalan lancar di Sulsel. Saya rasa, Sulsel akan menjadi panutan di semua daerah," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement