REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika menilai Joop Ave, mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia pada era pemerintahan Presiden Soeharto itu berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
"Namun, karena beliau mempunyai wasiat agar dimakamkan di Bali berkat kecintaanya terhadap Pulau Dewata, maka ikuti wasiat itu," katanya saat ditemui di sela-sela penjemputan jenzah Joop Ave di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, Kamis.
Dia menilai, almarhum Joop Ave telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan pariwisata di Pulau Dewata di antaranya, pembangunan GWK (Garuda Wisnu Kencana), pariwisata Kuta, kawasan Bali Tourism Development Corporation (BTDC), dan masih banyak kontribusi yang lainnya.
Pastika mengaku mengenal Joop Ave sejak tahun 1977 saat menjabat sebagai Kepala Rumah Tangga Istana Kepresidenan dengan sosok yang berkompeten dan tegas.
Sementara itu, negara telah memberikan apresiasi dengan melakukan penghormatan secara militer.
Mantan Kapolda Bali itu merasa kehilangan seorang tokoh pariwisata. "Dengan demikian, saya berharap kecintaan Joop Ave kepada Bali bisa kita teruskan," ucapnya.
Joop Ave meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elisabeth Singapura pada Rabu (5/2) karena sakit komplikasi yang dideritanya sejak beberapa waktu terakhir.