Kamis 06 Feb 2014 21:50 WIB

Tak Hati-Hati, Nyawa Melayang di Pantura

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: A.Syalaby Ichsan
  Sejumlah petugas Bina Marga dan Dinas Pekerjaan Umum Cirebon memantau jalur Pantura yang amblas di Desa Mandalawangi, Kecamatan Ciasem, Subang, Jawa Barat, Rabu (22/1).   (Antara/Novrian Arbi)
Sejumlah petugas Bina Marga dan Dinas Pekerjaan Umum Cirebon memantau jalur Pantura yang amblas di Desa Mandalawangi, Kecamatan Ciasem, Subang, Jawa Barat, Rabu (22/1). (Antara/Novrian Arbi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Jalur utama pantai utara (Pantura) Subang, Jawa Barat, kondisinya rusak parah pascabencana banjir. Tak hanya itu, jalan berlubang bak kubangan kerbau itu juga telah merenggut nyawa pengendara.

Dengan begitu, jalur tengkorak ini, sangat membahayakan bagi pengendara dari Jakarta menuju Cirebon atau sebaliknya. 

Kasat Lantas Polres Subang AKP Ricko AA Taruna, membenarkan, bila jalur tengkorak yang melintasi wilayahnya telah memakan korban jiwa. Terutama, pascabanjir yang menggenangi Ciasem hingga Pamanukan. Akan tetapi, datanya hingga kini masih di inventarisasi.

"Sudah ada korban jiwa yang tewas di pantura pascabanjir sampai jalan berlubang seperti saat ini," ujarnya, kepada RoL, Kamis (6/2).

Karena itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh pengguna jalan supaya berhati-hati ketika melintasi pantura. Sebab, dari mulai perbatasan Karawang-Subang tepatnya Kecamatan Patokbeusi sampai perbatasan Subang-Indramayu, banyak lubang berbagai variasi ukuran mewarnai jalur tersebut.

"Jika tidak hati-hati, nyawa bisa melayang di Pantura," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement