REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Lima orang pengguna kendaraan tewas akibat jalan berlubang di Jalur Pantura Indramayu. Polisi pun ikut turun tangan memperbaiki jalan berlubang itu.
Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Andry, menyebutkan, jalan berlubang di jalur pantura Indramayu pascabanjir telah menyebabkan terjadinya enam kasus kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah kasus itu, lima orang korbannya meninggal dunia.
"Dalam kecelakaan itu, korban rata-rata menghindari lubang jalan di pantura,’’ ujar Andry, didamping Kanit Lakalantas Iptu Bambang Santoso, saat ditemui beberapa waktu yang lalu.
Dari lima korban tewas itu, dua di antaranya adalah Rosida (20 tahun), warga Blok Sumur Tumpang, Desa Patrol Lor, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu dan Danu (20 tahun) asal Desa Jatisawit, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Mereka tewas di lokasi dan waktu yang berbeda.
Kecelakaan yang menewaskan Rosida itu bermula ketika korban dibonceng seorang temannya dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol E 3761 SZ. Saat melintas di jalur pantura Desa Patrol, teman korban yang mengemudikan sepeda motor, berusaha menghindari lubang di jalur tersebut.
Namun tiba-tiba, dari arah berlawanan datang sebuah truk Colt Diesel bernopol Z 8771 AD. Diduga, sopir truk yang bernama Rudiman (27 tahun), warga Desa Kongsijaya, Kecamatan Widasari, tidak dapat menghindari sepeda motor yang banting setir secara tiba-tiba untuk menghindari lubang.
Akibatnya, sepeda motor korban pun langsung dihantam mobil tersebut. Korban terpelanting hingga akhirnya tewas. Sedangkan temannya yang mengemudikan motor terluka parah.
Andry menjelaskan, di sepanjang jalur pantura Indramayu yang mencapai 66 km, diperkirakan ada 21 ribu lubang yang menganga. Lubang-lubang itu ukuran diameternya bervariasi antara 30 cm sampai satu meter lebih.
Selain menyebabkan kecelakaan, jalan berlubang juga telah menghambat arus kendaraan di jalur utama pantura Indramayu, baik dari arah Jakarta menuju Jateng maupun sebaliknya.