Kamis 06 Feb 2014 10:30 WIB

Istana Kebanjiran, Dinas PU Enggan Disalahkan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
 Kendaraan terjebak kemacetan akibat air yang menggenangi Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).  (Republika/Yasin Habibi)
Kendaraan terjebak kemacetan akibat air yang menggenangi Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu (5/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan menjelaskan penyebab genangan setinggi 40 sentimeter yang muncul di Jalan Medan Merdeka Utara. Tepatnya di depan Istana Negara setelah hujan deras kemarin, Rabu (5/2). 

Menurut Manggas, genangan diakibatkan karena derasnya air hujan yang turun tidak diimbangi dengan air yang masuk ke saluran. 

Dia mengatakan, air di Jalan Medan Merdeka Utara mengalir ke saluran penghubung Abdul Muis dan bermuara ke Kali Cideng. Di Kali Cideng tidak ada masalah. Sehingga, dia menduga penyebab genangan karena saluran penghubung yang menuju Kali Cideng tersumbat.

"Itu kan saluran penghubungnya ada di pemukiman warga. Sekarang kita lagi cek. Besok atau lusa langsung kita keruk dan lakukan pendalaman sehingga aliran makin lancar," ujar dia, Kamis (6/2).

Manggas menolak jika dikatakan tidak melakukan pengecekan saluran. Menurutnya, Dinas PU secara berkala melakukan perawatan agar saluran tidak tersumbat. Hanya saja, kebiasaan buruk masyarakat yang masih suka membuang sampah sembarangan membuat saluran menjadi tidak berfungsi.

"Kadang-kadang kita sudah bersihkan, sebulan kemudian sudah tersumbat lagi. Makanya itu harus kita pantau terus-menerus," kata dia. 

Selain itu, Manggas juga menyebut buruknya saluran utilitas di Jakarta menjadi salah satu penyebab genangan. Sebab, kondisi kabel-kabel yang semrawut bisa menghambat laju air. Belum lagi jika ada sampah yang menyangkut di kabel-kabel tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement