REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Komando Daerah Militer I Bukit Barisan akan memantau kemungkinan jajaran institusinya yang melindungi praktik perjudian pascakerusuhan dalam penggerebekan lokasi judi dadu putar di kawasan Delitua, Kabupaten Deliserdang, Selasa (4/2).
Udai menggelar pasukan Operasi Mantap Praja di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut di Medan, Rabu, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Istu Hari Subagio mengatakan, kebijakan itu dilakukan agar tidak ada prajurit TNI yang melindungi perbuatan yang melanggar hukum.
Pihaknya telah memanggil dan memerintahkan jajaran polisi militer (POM) untuk melakukan patroli secara aktif dan rutin guna mengetahui kemungkinan tersebut.
"POM sudah dipanggil untuk aktif melakukan patroli," katanya.
Kodam I Bukit Barisan juga akan berkoordinasi dengan institusi kepolisian dalam pemberantasan praktik perjudian, terutama yang mendapatkan perlindungan oknum.
Mengenai peristiwa kerusuhan dengan personel Polda Sumut yang melakukan penggerebekan lokasi perjudian dadu putar di Delitua tersebut, pihaknya telah mengamankan tiga oknum prajurit TNI yang berada di lokasi.
"Tidak dibenarkan (melindungi perjudian), yang melanggar akan ditindak tegas," kata Pangdam.
Kapolda Sumut Irjen Pol Syarief Gunawan enggan menyebutkan kesalahpahaman dengan prajurit TNI di lokasi perjudian di Delitua tersebut sebagai bentrokan.
Menurut Kapolda, penggerebekan tersebut dilakukan atas perintahnya sebagai pimpinan Polda Sumut setelah mendapatkan aspirasi dari masyarakat sekitar yang merasa resah dengan adanya praktik perjudian itu.
Karena itu, pihaknya mengharapkan berbagai pihak untuk tidak terlalu membesarkan dinamika yang terjadi di lapangan karena dapat berkembang menjadi hal-hal yang tidak produktif.
"Tidak ada bentrokan, tetapi anggota sedang melaksanakan tugas sesuai perintah saya. (Kejadian) itu juga baru tahu setelah kejadiannya selesai. Jangan sampai masalah itu berkembang dan dimanfaatkan pihak lain," katanya.
Polda Sumut telah berkoordinasi dengan Kodam I Bukit Barisan untuk menyelesaikan kesalahpahaman tersebut dengan sebaik-baiknya dan saling mendukung tugas yang diamanatkan negara.
"Kita juga ingin menyelesaikan (masalah itu) dengan sebaik-baiknya, juga sudah berkomunikasi dengan Pangdam supaya saling mendukung.
Jadi, kalaupun ada masalah bisa diselesaikan dengan tuntas. Begitu juga dengan anggota saya yang menjadi oknum tetap ditindak. Bagaimana membantu masyarakat kalau kita sendiri terlibat," ujar Kapolda.