REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kasus pembunuhan Febi Lorita terus bergulir. Febi pekan lalu ditemukan tewas di dalam bagasi mobilnya Nissan March, di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, keduanya sudah berteman baik sejak tinggal di satu apartemen di Cibubur.
Pada tanggal 21 Januari 2014, sekitar pukul 19.45 WIB, mereka bertemu di Cawang, Uki. "Febi yang hubungi. Mereka sudah saling kenal, Edo (pelaku) posisi di PGC. 'Do kita jalan yuk'," tiru Rikwanto, Senin (3/2).
Edo naik angkot ke Cawang, dan turun di Uki. Febi ketika itu membawa mobil Nissan March serta mengendarainya. Ketika kurang lebih 500 meter, mobil berhenti. Edo memegang kemudi.
Rikwanto mengatakan, pertemuan itu hanya pertemuan biasa, sebatas mengobrol antara kedua belah pihak. Mereka berputar-putar sampai ke Jati Asih, melewati Kalimalang. Mobil pun masuk Tol Bintara dan tidak jauh setelah masuk tol, mobil berhenti.
"Edo sampaikan ingin pacaran. Febi membalas ''Lu kan dah punya pacar". Disitu Febi dipukul punggung belakang dan mulutnya, lepas satu giginya febi. Tapi, mereka baikan lagi, dengan catatan Edo memberikan uang ganti rugi Rp 10 juta," kata Rikwanto.
Di situlah, Edo kesal dan membawa Febi ke rumahnya dengan alasan mengambil uang tersebut. Lalu ia membunuh Febi di Bojong Gede, Depok, Jawa Barat.