Senin 03 Feb 2014 14:09 WIB

Pengamat: Aher Harus Mundur Jika Serius Mau 'Nyapres'

Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Prayogi
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diminta tegas terkait dengan terpilihnya nama Ahmad Heryawan sebagai satu dari tiga calon presiden hasil dari pemilihan raya (Pemira) internal partai berlambang bulan sabit kembar dan padi tersebut.

Pakar Ilmu Politik dari Universitas Parahyangan Bandung Asep Warlan mengungkapkan, PKS harus tegas terkait masuknya nama Ahmad Heryawan dalam tiga nama kandidat capres-nya.

Alasannya, tutur Asep, karena terkait jabatan sebagai kepala daerah atau Gubernur Jabar periode 2013-2018 yang masih dijabat Aher hingga saat ini.

"Dari tiga kandidat capres, hanya Pak Aher yang menjabat sebagai kepala daerah. Kalau Pak Anis Matta atau Pak Hidayat tidak seperti Pak Aher, dalam artian mengemban jabatan sebagai kepala daerah" kata dia.

Pertama, ujarnya, PKS dapat tetap mencalonkan Aher sebagai calon presiden tapi Aher harus mundur dari jabatannya sebagai gubernur."Artinya untuk kemenangan, Aher tetap jadi kandidat capres tapi harus berhenti sebagai Gubernur Jabar," kata Asep.

Saran yang selanjutnya, menurut dia, adalah Ahmad Heryawan harus diberhentikan jadi Gubernur Jabar untuk kepentingan capresnya.

"Dan saran ketiga adalah Pak Aher tidak dicapreskan, tapi PKS harus memaksimalkan jabatan sebagai gubernur. Untuk kemudian, ke depannya dia bisa jadi tokoh nasional," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement