REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Kelud statusnya dinaikkan menjadi waspada (level II) pada Ahad (2/2). Namun, masyarakat tidak perlu panik dan cemas dengan hal ini.
"Pemberitaan media yang intensif dan berlebihan mengenai peningkatan aktivitas gunung api seringkali justru menyebabkan dampak negatif di masyarakat. Objek-objek wisata, hotel, pertanian dan aktivitas ekonomi yang berada di luar daerah berbahaya menjadi sepi," kata Sutopo, Senin (3/2).
Sutopo berkata, objek wisata yang sepi antara lain Gunung Bromo, Ijen, Dieng, Tangkubanprahu, Papandayan, dan lainnya. Bahkan aktivitas wisata dan hotel-hotel di Kabanjahe saat ini pun sepi pengunjung karena masyarakat jadi takut berkunjung padahal lokasinya jauh dan aman dari Gunung Sinabung.
Gunung api ini, kata Sutopo, bersifat 'slow in set'. Artinya tidak akan tiba-tiba meletus.
"Ada tanda-tandanya gunung akan meletus. Status gunung punya tahapan yaitu dari normal kemudian menjadi waspada, siaga, dan awas sesuai ancamannya," kata Sutopo menerangkan.