Ahad 02 Feb 2014 13:10 WIB

BMKG: Tinggi Gelombang Laut NTT Tujuh Meter

Logo BMKG
Logo BMKG

REPUBLIKA.CO.ID, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperingatkan pelaku moda transportasi laut bahwa pada Minggu tinggi gelombang perairan Nusa Tenggara Timur terutama di selatan berbahaya sebab dapat mencapai tujuh meter.

Peringatan dini tanggal 2 Februari 2014 menyebutkan tinggi gelombang laut dapat mencapai 3 meter dan maksimum 7 meter di Laut Flores, Samudra Hindia Selatan, Kupang NTT, kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Kelas II El Tari Kupang, Mohammad Syaeful Hadi, di Kupang, Ahad.

Ia mengatakan pergerakan tinggi gelombang itu mengalami peningkatan beberapa hari terakhir akibat cuaca ekstrem berupa awan tebal, hujan ringan hingga lebat disertai angin kencang dari arah barat-barat laut dengan kecepatan berkisar antara 15-55 km/jam.

"Gelombang tinggi dalam kategori sedang (2 s/d 5 meter), terjadi di Selat Makassar bagian Selatan, Laut Sabalana, Kepulauan Selayar dan Laut Flores," katanya.

Gelombang tinggi tersebut terjadi karena masih kuatnya pengaruh daerah pusat tekanan rendah yang muncul di sekitar Australia.

Bahkan, kata dia, saat ini di sekitar Australia terdapat empat daerah pusat tekanan rendah yang memicu peningkatan kecepatan angin di atas wilayah selatan ekuator.

Ia mengatakan bahwa empat daerah pusat tekanan rendah tersebut berlokasi di timur Australia yang berkekuatan 996 milibar, utara Australia sebesar 1.000 milibar, barat Australia 1.002 milibar, dan Australia bagian barat daya 1.001 milibar.

"Posisi empat pusat tekanan rendah tersebut cenderung stasioner meskipun yang berlokasi di timur Australia sebelumnya berada di timur laut. Pusat tekanan rendah di timur Australia ini yang paling kuat," katanya.

Sehingga dia memprakirakan perairan selatan Nusa Tenggara Timur hingga Bali merupakan wilayah yang paling ekstrem terkena pengaruh empat daerah pusat tekanan rendah tersebut.

Terkait hal itu, dia mengimbau nelayan tradisional yang menggunakan perahu kecil untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat melaut karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu.

Selain itu, kata dia, wisatawan yang berkunjung ke pantai terutama wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas diimbau untuk tidak berenang.

Lebih lanjut, dikatakan bahwa keberadaan empat daerah pusat tekanan rendah tersebut berdampak pada kondisi cuaca di wilayah kepulauan ini yang berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang pada sore hingga malam hari serta kecepatan angin berkisar 5-35 kilometer per jam.

"Bahkan, hujan yang terjadi berpotensi besar disertai puting beliung pada daerah-daerah setempat yang memiliki tekanan rendah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement