REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Jalan raya Linggoasri, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan yang menghubungkan dengan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami keretakan sepanjang 100 meter dan penurunan posisi jalan 20 centimeter.
Kepala Kepolisian Resor Pekalongan AKBP Fajar Budiyanto di Pekalongan, Ahad, mengatakan dengan kondisi jalan yang retak dan mengalami penurunan posisi jalan tersebut akan membahayakan bagi pengguna jalan.
"Jika kondisi jalan itu dibiarkan maka semua akses perekonomian dan pendidikan juga terancam terputus. Oleh karena itu, untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, kami melakukan pantauan," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Kepolisian Sektor Kajen AKP Berry mengatakan selain terjadi keretakan pada jalan utama, tanah longsor juga telah menerjang sebagian lahan sawah milik warga Dukuh Rejosari, Desa Silading.
"Retakan tanah semakin melebar akibat terus diguyur air hujan. Kondisi tersebut juga mengancam sekitar 0,5 hektare lahan sawah milik warga setempat," katanya.
Ia mengimbau pada warga yang akan melintas di jalan utama Linggoasri menuju Banjarnegara harus berhati-hati dan waspada mengingat kondisi jalan cukup berbahaya.
"Kondisi jalan memang cukup berbahaya, apalagi disaat hujan turun dan pengguna jalan melintas pada malam hari," katanya.
Warga setempat, Darso, mngatakan hujan lebat yang mengguyur daerah setempat selama beberapa hari terakhir ini telah mengakibatkan longsor dan menutup saluran air sehingga air meluap dan menerjang tanggul permukiman warga.
"Pada tanah longsor ini memang tidak sampai menimbulkan korban jiwa tetapi kami terus waspada karena hujan masih terus mengguyur daerah setempat," katanya.