Ahad 02 Feb 2014 10:14 WIB

Libur BIsa Kurangi Stress Satwa

Rep: mg42/ Red: Joko Sadewo
 Warga Jakarta dan sekitarnya menyaksikan gajah saat dimandikan di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, Jumat (9/8). (Republika/Agung Supriyanto)
Warga Jakarta dan sekitarnya menyaksikan gajah saat dimandikan di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, Jumat (9/8). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, PASAR MINGGU -- Program meliburkan satwa di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) mendapat sambutan positif. Ketua Pro Fauna Indonesia, Rozek Nursahid, mengatakan, program TMR meliburkan satwanya setiap Senin, patut diapresiasi.

''Ini program bagus. Karena ada upaya untuk memperbaiki kualitas satwa-satwa yang ada  dengan memberikan waktu yang lebih panjang bagi satwa untuk beristirahat. Ini bagus  untuk memperbaiki psikologi satwa agar tidak stres,'' ujar Rozek, Ahad (2/2).

Menurutnya, satwa memang perlu sekali mendapatkan waktu istirahat. Selain untuk menghilangkan stres, libur bagi satwa di kebun binatang, bisa memulihkan psikologi mereka. Setelah banyak beraktifitas dan bertemu banyak pengunjung, kata Rozek, memang dibutuhkan waktu sejenak bagi para binatang itu untuk beristirahat.

Rozek mengatakan, ketika satwa-satwa libur perlu ada penambahaan fasilitas. Misalnya, di setiap kandang seperti kera,  harus ada penambahan pohon-pohon dan tali-temali  sebagai sarana bermain.

Begitu pula, di setiap kandang kandang satwa, perlu dibuat  tempat bersembunyi bagi satwa. ''Ketika satwa mulai mengalami stress dengan hadirnya pengunjung maka satwa tersebut dapat bersembunyi di tempat yang tidak dapat di lihat pengunjung,'' kata Rozek.

 

Menurutnya, kehadiran  kebun binatang jika melihat tujuannya, misalnya jika  dijadikan  sebagai tempat konservasi satwa, pendididkan, dan rekreasi, tentu suatu hal yang positif. Namun jika satwa tidak dipeliharaan dengan baik maka akan berdampak terhadap kondisi kesehatan serta keberlangsungan satwa di kebun binantang itu sendiri.

Menurutnya,  program meliburkan binatang di TMR, menunjukkan  pengelola sudah memperlakukan satwa seperti halnya manusia. ''Ya, hewan juga memiliki psikologi seperti manusai, makanya dia harus diperhatikan dengan baik, kesehatan serta yang utama sebagai konservasi,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement