REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jumlah bayi pengungsi erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara telah mencapia 1.278 orang. Mereka ditempatkan di Pos Penampungan Kabanjahe.
Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Pos Utama Kabanjahe, Jhonson Tarigan mengatakan, seluruh bayi yang berada di lokasi penampungan dalam keadaan baik dan sehat.
Bayi tersebut tetap diperhatikan Pemkab Karo, baik mengenai makanan, susu, kesehatan dan lainnya.
"Jika ada bayi pengungsi tersebut yang kurang sehat dan mengalami sakit, langsung dibawa berobat ke Rumah Sakit Umum (RSU) Kabanjahe," ucap Jhonson, Jumat (31/1).
Dia menyebutkan, Pemkab Karo juga memperhatikan para pengungsi yang mengalami sakit, lanjut usia, dan ibu yang lagi sedang hamil di posko penampungan.
Bahkan, kesehatan, logistik makanan, air bersih dan keperluan lainnya bagi pengungsi tersebut selalu diperhatikan sehingga tidak mengalami gangguan.
Hingga Jumat, katanya, jumlah para pengungsi tercatat sebanyak 30.129 jiwa atau 9.402 kepala keluarga (KK). Terdiri dari laki-laki (12.124 orang), perempuan (12.405 orang.).
Sedangkan, lansia (2.198 orang), ibu hamil (262 orang) dan bayi (1.278 orang) dan ditempatkan di 46 pos penampungan. "Jumlah pengungsi erupsi Sinabung diperkirakan akan terus bertambah," kata Jhonson.
Data Posko Utama Penanggulangan Bencana Sinabung, Kabanjahe memerlihatkan, jumlah pengungsi 30.129 orang berasal dari 34 desa, dua dusun dan lima kecamatan.
Beberapa di antaranya, yakni Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kuta Rakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.
Desa Berastepu, Sibintun, Gamber dan Kuta Tengah, Kuta Mbelin, Kebayaken, Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.
Kemudian Desa Tiganderket, Mardinding, Temberun, Pintubesi, Perbaji dan Desa Kuta Mbaru, Kecamatan Tiganderket.