REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG--Ratusan rumah di beberapa desa Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih terendam banjir menyusul masih tingginya curah hujan di daerah tersebut.
Banjir yang merendam daerah itu sebenarnya sudah sempat surut. Tetapi kini kembali terendam banjir, karena hujan yang mengguyur daerah itu sejak beberapa hari terakhir. Ketinggian air di daerah itu mencapai 20-39 centimeter.
Sejumlah warga di Karawang, Jumat, mengakui banjir yang merendam rumahnya akibat hujan deras. Kondisi itu diperparah dengan tidak adanya pembuangan air. Sehingga setiap hujan turun deras, air terus menggenangi kawasan pemukiman itu.
"Banjir ini bukan karena sungai yang meluap. Tetapi murni akibat hujan deras. Ditambah lagi tidak ada saluran pembuang di daerah ini," kata Aan, seorang warga korban banjir Rengasdengklok.
Ia bersama warga setempat lainnya berharap agar pemerintah daerah setempat memperhatikan daerahnya. Minimal dengan membangun saluran air, agar warga bisa terbebas dari banjir.
Akibat rumahnya terendam, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Di Dusun Krajan, Desa Kertasari, Rengasdengklok saja, tercatat lebih dari 70 keluarga yang mengungsi.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Karawang Rochuyun A Santosa, mengatakan, musim hujan diperkirakan akan terus terjadi hingga Maret 2014. Hal itu sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut dia, sejak 19 Januari sampai 1 Februari 2014, Karawang berstatus "Tanggap Darurat Bencana", tetapi karena BMKG memprediksi musim hujan akan terus terjadi hingga Maret 2014, maka pada periode Februari-Maret 2014 status Karawang menjadi "Siaga Bencana".
Status siaga bencana ditetapkan agar berbagai pihak di Karawang tetap waspada terhadap kemungkinan bencana banjir susulan. Selama status siaga bencana itu pula, Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Karawang beserta Taruna Siaga Bencana (Tagana) setempat akan siaga selama 24 jam.