REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG–Pemprov Jabar, akan lebih tegas pada kepala daerah yang ’bandel’. Menurut Sekretaris Daerah Jabar, Wawan Ridwan, selama ini pihaknya hanya bisa mengeluh jika bupati atau wali kota yang diundang ke provinsi tidak datang.
Ia sudah meminta staf ahli gubernur yang berasal dari eselon II untuk merumuskan tugas penting. Yakni, staf ahli mendapat pekerjaan untuk merumuskan PP 19/2010 tentang Kedudukan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah. PP Nomor 19 itu sangat full power untuk menunjukkan kedudukan gubernur.
‘’Ke depan staf ahli gubernur bisa merekomendasikan agar bupati dan wali kota yang tidak datang bisa dikirim dua kali surat teguran,” ujar Wawan kepada wartawan, Rabu (29/1).
Menurut Wawan, ancaman PP Nomor 19 tersebut akan lebih tegas lagi. Pemprov Jabar, bisa mengirim surat ke kementerian agar daerah yang kepala daerahnya membandel bisa direkomendasikan untuk tidak memperoleh dana alokasi umum (DAU).“Saya minta ini dievaluasi agar koordinasi antara pemprov dan daerah bisa lebih baik,” katanya.
Wawan menilai, masih banyak aturan dalam PP 19 2010 yang belum diimplementasikan.Salah satu kewenangan yang diatur di PP tersebut, adalah seleksi eselon II kabupaten/kota yang harus melalui Pemprov terlebih dahulu.
“Seleksi eselon II yang diajukan bupati/wali kota baru sekedar administrasinya saja, Pemprov belum ikut dalam kompetensinya,” katanya.
Menurut Wawan, ke depan Pemprov harus turut melakukan seleksi pada para pejabat eselon II yang diajukan daerah. Seleksi tersebut, nantinya bisa dilakukan oleh Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) Provinsi atau oleh staf ahli.
Dikatakan Wawan, kalau perlu para calon eselon II tersebut diekspose oleh staf ahli dan diuji kompetensinya sebelum akhirnya ditetapkan dan dilantik bupati/wali kota.
Daerah juga, harus didorong untuk mengikuti rapat rutin antara kabupaten/kota dan provinsi. Salah satu rapat yang penting, adalah menyamakan waktu penyusunan DIPA agar program daerah selaras dengan program pemprov. “Ini harus dirapatkan oleh kita,” katanya