Rabu 29 Jan 2014 11:16 WIB

Pengungsi Sinabung Ingin Segera Direlokasi

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Fernan Rahadi
Presiden SBY (keempat kiri) dan rombongan berbincang dengan pengungsi Sinabung, di lokasi pengungsian Masjid Agung, Kabanjahe, Karo, Sumut, Kamis (23/1).
Foto: Antara
Presiden SBY (keempat kiri) dan rombongan berbincang dengan pengungsi Sinabung, di lokasi pengungsian Masjid Agung, Kabanjahe, Karo, Sumut, Kamis (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Para pengungsi Gunung Sinabung, Karo, Sumatra Utara ingin supaya mereka segera direlokasi.

Seorang pengungsi bernama Maria Magdalena (50 tahun), yang sudah empat bulan lamanya ia mendiami posko Champions Futsal Arta Kabanjahe-Karo, tidak tahu harus kemana. Ladang sebagai tempatnya mencari nafkah sudah hancur terkena lumpur lahar dingin dari Gunung Sinabung. Untuk itu, ia ingin segera direlokasi.

“Kami ingin menjalani lembaran baru, tolong pedulikan kami,” katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (28/1) malam.

Keluhan yang sama juga di utarakan Derok Perukaro (65). Nenek yang sudah memiliki lima cucu ini, merasa sedikit frustasi, bingung, dan jenuh dengan keadaannya saat ini. Nasibnya terlunta-lunta belum mendapatkan kepastian. Ia bertanya-tanya kapan bisa pulang ke rumahnya. Disatu sisi ia bingung bagaimana nasib tempat tinggalnya.

“Kalau kami pulang entah bagaimana? Karena ladang-ladang kami sudah rusak semua, tidak ada lagi yang diharapkan, dan anak-anak sudah trauma,“ ujarnya saat menumpahkan keluhannnya kepada relawan tim Trauma Healing Masyarakat Relawan Indonesia (MRI).

Dia menambahkan, keadaan rumahnya sudah rusak dan bocor karena letusan gunung Sinabung.

Koordinator pengungsi di Posko Pengungsian Champions Futsal Arta Kabanjahe–Karo, Muhammad Yusuf  mengatakan, kalaupun bencana Sinabung selesai, keadaan rumah dan ladang yang menjadi sumber penghidupan para pengungsi telah porak poranda. Lahan mereka sudah dipenuhi bebatuan dan air lumpur lahar dingin akibat letusan.

Untuk itu, ia berharap ada solusi dari pihak terkait untuk segera menentukan kepastian nasib para pengungsi agar nasib para pengungsi tidak terombang-ambing. “Apakah mereka direlokasi atau kembali ke rumah, ini yang menurut saya yang paling penting,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement