Rabu 29 Jan 2014 09:55 WIB

SBY Merasa Sulit Berharap Media Beritakan Capres dengan Berimbang

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
  Buku karya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat diluncurkan di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (17/1).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Buku karya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat diluncurkan di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah beberapa kali meminta agar pers memberikan porsi yang adil dan berimbang kepada capres. 

Dalam buku Selalu Ada Pilihan di bagian pendahuluan, SBY merasa harapan itu sulit diwujudkan. Padahal, jika media memberikan ruang dan kesempatan yang sama kepada para capres, maka tidak perlu ada yang dirisaukan. 

"Terus terang, hal itu tampaknya sulit untuk terjadi. Nah, kalau begitu berarti para calon itu sendiri lah yang harus aktif memperkenalkan dirinya dan juga pikiran-pikirannya," tulis SBY di halaman 3. 

Tetapi, lanjutnya, bagaimana caranya? Kalau harus pasang iklan politik, berapa uang yang harus dikeluarkan? Kalau pun ada dana, dari mana asalnya? Sementara rakyat tahu bahwa tidak semua capres memiliki kemampuan finansial yang kuat. 

SBY menulis, sudah menjadi tugasnya untuk memastikan pemilu bisa berjalan lancar. Ia juga merasa perlu untuk ikut berperan untuk mencari dan menemukan sosok pemimpin mendatang. 

"Siapa pun yang memimpin negeri ini harus kita dukung dan bantu. Jangan diganggu. Karena tantangan yang  dihadapi oleh seorang presiden tidak ringan dan tugasnya pun berat. Siapa pun dan dari partai politik mana pun presiden kita pascapemilu 2014 harus sungguh kita bantu," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement