REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Bencana banjir DKI Jakarta belum mereda membuat peternak ayam di Kabupaten Boyolali ikut ketar-ketir.
Peternak ayam petelur khawatir menderita rugi jika genangan air tak segera reda. Butiran telur bisa busuk ditengah jalan, kalau tak segera sampai tujuan.
Seperti diketahui, pasokan telur ke ibu kota sebagian besar berasal dari kiriman peternak ayam petelur dari Kabupaten Boyolali. Selama ini, kiriman barang lancar. Hanya, saat DKI Jakarta dilanda banjir, pekerjaan pengiriman barang jadi terganggu.
Tukinu, juru bicara peternak ayam petelur di Kabupaten Boyolali, Selasa (28/1), mengatakan, saat ini peternak memang belum begitu merasakan dampak kerugian akibat banjir Jakarta. Masalahnya, pengiriman telur ke Jakarta masih berjalan rutin. Hanya saja, truk pengangkut tidak bisa langsung kembali. Tertahan di sana.
Menurut Tukinu, selesai mengantar telur, biasanya tiga hari truk sudah bisa pulang. Sekarang, bisa molor hingga sepekan baru pulang. Ini karena jalan digenangi banjir cukup tinggi. Hal ini menjadi persoalan tersendiri bagi peternak.
Untuk mengantisipasi kondisi cuaca demikian, sebagian peternak terpaksa mencari sewa truk tambahan. Sewa truk sekali angkut telur ke Jakarta mencapai Rp 1 juta, termasuk biaya sopir. Biasanya, sopir mencari barang angkutan untuk dibawa saat balik pulang.
Hanya saja, persoalan kembali muncul menyusul meluasnya banjir di wilayah Jakarta, dimana banyak wilayah yang tergenang. Kondisi ini dikhawatirkan akan menganggu pasokan telur. Kiriman telur yang diangkut truk balen, juga terganggu lagi.