Selasa 28 Jan 2014 18:10 WIB

Terlalu Banyak Konflik, Papua Minta Pilkada Lewat DPRD

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Pilkada (ilustrasi)
Foto: IST
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gubernur Papua, Lukas Enembe meminta agar pemilihan kepala daerah (pilkada) bisa dilakukan melalui DPRD. Alasannya, pilkada dengan sistem terbuka saat ini banyak menimbulkan korban dan kerusuhan. 

Setidaknya hal tersebut yang sering terjadi di Papua. "Dalam pilkada di Papua, kubu yang satu sudah menang, kubu yang lainnya menghasut," katanya di Istana Bogor, Selasa (28/1). 

Ia menjelaskan, sistem pilkada langsung di Papua tidak bisa berjalan sempurna. Apalagi banyak di antara masyarakat yang memiliki kekerabatan erat sehingga kekalahan satu pihak bisa menimbulkan efek domino yang besar bahkan berujung pada konflik. 

Dari segi budaya, katanya, Papua tidak bisa menerima sistem pilkada yang dianut saat ini. 

"Kita minta kepada mendagri agar ke depan, di Papua dilaksanakan pemilihan lewat DPRD. Karena kalau pemilihan langsung itu tidak bisa di budaya kita, budaya papua. Karena komunal, hidup bersama. sehingga membuat perpecahan terjadi," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement