REPUBLIKA.CO.ID,SAMPIT--Harga telur ayam di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah naik tajam akibat terganggunya pasokan dari sejumlah daerah sehingga stok berkurang.
"Harga telur ayam memang naik cukup tinggi, sudah seminggu ini. Sebelumnya harga telur berbagai ukuran dijual mulai harga Rp 1200, Rp 1400, Rp 1600 per butir, sekarang naik menjadi Rp 1700 untuk ukuran yang kecil dan Rp 1800 untuk ukuran besar," kata Niah, pedagang di Pasar Keramat Sampit, Selasa.
Sejumlah pedagang mengakui bahwa merangkaknya harga telur ayam ras disebabkan pasokan yang mulai berkurang sehingga pedagang berebut membeli telur dari agen besar.
Ditutupnya lalu lintas mobil di Jembatan Bajarum setelah jembatan itu ditabrak tongkang bermuatan bijih besi pada 21 Desember 2013 lalu, diduga juga turut memberi pengaruh karena pasokan telur dari Banjarmasin menjadi terhambat.
Untuk melintasi kawasan Bajarum menggunakan feri penyeberangan, mobil pengangkut telur terpaksa antre berjam-jam bahkan hingga satu hari sehingga pasokan terhambat. Akibatnya, kini agen lebih mengandalkan pasokan telur dari pulau Jawa.
Pedagang di sejumlah pasar mengaku hanya menyesuaikan harga agar bisa tetap mendapatkan untung karena kenaikan harga sudah terjadi di tingkat agen dengan alasan pasokan terhambat dan biaya lainnya.
"Kalau jembatan belum bisa dilalui seperti sekarang, kemungkinan harga telur dan kebutuhan lain yang didatangkan dari Banjarmasin, masih tetap tinggi bahkan bisa naik lagi," sambung Niah.
Kenaikan harga telur dikeluhkan masyarakat. Tidak hanya konsumen rumahan, pemilik warung makan dan perajin kue juga merasa terbebani dengan kenaikan harga cukup signifikan tersebut.
"Mau tidak mau saya juga menaikkan harga kue karena karena harga telur yang naik. Kalau jumlah telurnya dikurangi dalam adonan, takutnya berpengaruh terhadap rasanya,'' katanya.