Selasa 28 Jan 2014 15:55 WIB

Pasar Domestik Tekstil Tak Boleh Jadi Korban Globalisasi

Ketua DPD Irman Gusman
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua DPD Irman Gusman

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Nina Ch

SUKOHARJO-- Menembus pasar tekstil dunia penting, namun pasar dalam negeri tak boleh terabaikan.

"Pasar domestik harus dijaga jangan sampai lepas karena globalisasi," kata Irman Gusman, ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD)  dalam kunjungannya ke pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman di  Sukoharjo, Jawa Tengah,  Selasa (28/1).

Irman yang banyak bergaul di kalangan pengusaha tekstil mengetahui benar kesulitan-kesulitan dalam bisnis tekstil. Mulai dari tingkat bahan baku, masalah ketenagakerjaan hingga persaingan yang ketat, termasuk dengan tekstil negara asing. Sebagian dari masalah itu bisa dicarikan solusinya lewat lobi asosiasi.

PT Sritex, nama populer pabrik itu, terkenal luas sebagai pabrik yang memproduksi seragam militer di 30 negara di dunia. "Semua seragam anggota NATO," kata Iwan Setiawan Lukminto, presiden direktur PT Sritex.

Memenuhi kebutuhan seragam militer negara-negara adidaya, pabrik ini membuat bahan seragam yang tak saja anti air dan udara dingin, tapi juga antiserangga, antiinframerah yang diperlukan untuk menghindari sniper, dan antiradiasi nuklir. Bahan-bahan canggih itu, ungkap Iwan, dibuat dari hasil penelitian dengan Belanda dan NATO.

PT Sritex yang sejak tahun lalu menjadi PT Sri Rejeki Isman, berawal dari sebuah kios di Pasar Klewer di Surakarta pada 1966. "Waktu itu menjual, kain potongan yang diwarnai," tutur Iwan.

Hampir setengah abad, pabrik yang didirikan HM Lukminto itu telah menjadi pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara. Pabrik yang berdiri di atas tanah seluas 130 ha itu memproduksi kapas jadi benang hingga pakaian jadi.

PT Sri Rejeki Isman, nama pabrik itu sejak 2013. Sebagai produsen garmen, pabrik dengan 25.000 tenaga kerja itu juga telah memenuhi pesanan dari 40 negara.

Irman Gusman mengawali kunjungan ke Solo dengan menyambangi rumah pengusaha garmen Poppy Dharsono yang juga anggota DPD RI di kawasan Laweyan. Pada hari yang sama, Irman juga mengunjungi sebuah sekolah pertanian di Karanganyar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement