Senin 27 Jan 2014 19:24 WIB

Bongkar Vila Liar, Pemkab Bogor Minta Bantuan ke Jokowi

Rep: Halimatus Sa'diyah / Red: Citra Listya Rini
  Sebuah alat berat yang sedang melakukan pembongkaran vila liar di Desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Jabar, Senin (25/11).  (Antara//Jafkhairi)
Sebuah alat berat yang sedang melakukan pembongkaran vila liar di Desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Jabar, Senin (25/11). (Antara//Jafkhairi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Kabupaten Bogor Rachmat Yasin mengatakan pihaknya akan melanjutkan pembongkaran vila-vila liar di Puncak sebagai upaya untuk mengurangi banjir di ibu kota. Menurutnya, tahun ini Pemkab menargetkan akan menertibkan 800 vila liar. 

Saat mengunjungi Jokowi di Balai Kota, Rachmat mengatakan tahun ini pihaknya mendapatkan bantuan sebesar Rp 5 miliar dari Pemerintah Provinsi DKI untuk melakukan pembongkaran vila. Namun, Rachmat juga meminta agar Pemprov DKI Jakarta juga bisa memberikan bantuan dalam bentuk alat berat. 

"Saya minta pada Pak Jokowi agar bantuan tidak hanya dalam bentuk uang. Tapi bisa juga alat berat untuk bongkar vila dan normalisasi setu supaya mempercepat proses," kata dia yang mengenakan setelan safari berwarna biru tua, Senin (27/1). 

Rachmat menjelaskan 800 vila yang akan dibongkar tahun ini tersebar mulai dari Cisarua sampai Cijeruk, dan mulai merambah ke kaki Gunung Salak. Tahun lalu, kata dia, Pemkab Bogor baru sanggup membongkar 241 vila saja.

Rachmat menyebut, penertiban vila liar ini merupakan kepentingan bersama. Bagi Pemkab Bogor, vila-vila itu telah melanggar aturan tata ruang. Sementara bagi Pemprov DKI, vila-vila itu telah menghalangi daerah resapan air hingga menyebabkan banjir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement