Senin 27 Jan 2014 13:27 WIB

BKPRMI: Jangan Sesatkan Pemilih Pemula dengan Uang

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) (ilustrasi)
Foto: Antara
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Badan Kontak Pemuda Remaja Masjid Indonesia Maluku Utara mengharapkan parpol dan calon legislatif agar dalam upaya mencari dukungan dari pemilih pemula pada Pemilu Legislatif 2014 tidak menyesatkan mereka dengan pemberian uang.

"Sudah menjadi rahasia umum, parpol dan caleg dalam upaya mencari dukungan masyarakat sering menggunakan cara-cara yang menyalahi nilai demokrasi, seperti memberikan uang (politik uang),'' kata Hasbi Yusuf, ketua Badan Kontak Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Maluku Utara di Ternate, Senin (27/1).

Menurut Hasbi, pemberian uang tersebut, tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan pula untuk mencari dukungan dari pemilih pemula pada pemilu legislatif nanti.

Hasbi menilai, besarnya potensi pemilih pemula yang secara nasional lebih dari 20 persen, akan mendorong parpol dan caleg untuk berusaha menarik dukungan dari pemilih pemula.

Dalam dalam upaya mencari dukungan itu, bisa jadi akan menghalalkan segala cara, misalnya melalui pemberian uang.

Ia mengatakan, pemilih pemula adalah generasi yang akan mewarisi pembangunan bangsa Indonesia, oleh karena itu semua pihak terkait, termasuk parpol dan caleg harus memberi komitmen moral untuk menyiapkan mereka menjadi generasi yang benar.

Memberikan uang kepada pemilih pemula untuk mendapatkan dukungan pada Pemilu Legislatif 2014, kata Hasbi menambahkan, jelas sama artinya dengan menyesatkan mereka.

''Itu adalah perilaku politik yang kotor dan akan merusak, sehingga ketika nanti pelaku terjun dalam pembangunan bangsa ini, akan melakukan praktik serupa,'' jelasnya.

Parpol dan caleg, kata dia, harus berperan untuk membentuk karakter pemilih pemula sesuai dengan nilai-nilai moral bangsa dalam semua aspek kehidupan mereka, termasuk di bidang politik.

''Parpol dan caleg harus mengarahkan pemilih pemula untuk menjadi pemilih cerdas dan rasional," jelasnya mengingatkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement