Ahad 26 Jan 2014 12:51 WIB

Gerakan #betterjkt untuk Jakarta yang Lebih Baik

Rommy, Penggagas Gerakan #betterjkt
Foto: ist
Rommy, Penggagas Gerakan #betterjkt

REPUBLIKA.CO.ID, Macet, banjir, dan semerawut. Begitulah kondisi Kota Jakarta. Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah DKI Jakarta untuk membenahi ibu kota Republik Indonesia itu.

Namun, ketiga masalah itu masih tetap saja melilit Kota Jakarta. Kondisi itu telah menggerakkan seorang anak muda bernama Rommy menggulirkan sebuah gerakan bernama #betterjkt.

"Membenahi Jakarta bukan hanya tugas pemerintah, namun juga seluruh warga," kata pria yang dijuluki "Si Anak Kampung Jakarta" itu.

Menurut Rommy, gagasan #betterjkt sudah muncul dalam benaknya pada saat akan kembali pulang ke Jakarta setelah merantau ke negeri orang. Sekitar sembilan tahun lamanya, ia merantau di Australia dan Uni Emirat Arab (UAE).

"Banyak hal-hal positif yang saya lihat akan sangat cocok untuk diterapkan bagi warga Jakarta agar Jakarta menjadi lebih baik," papar calon anggota DPD dari daerah pemilihan DKI Jakarta itu.

Menurut Rommy,  insiatif membuat gerakan #betterjkt merupakan bentuk kecintaaannya  terhadap Kota Jakarta.  "Di kota inilah masa awal pembentukan saya sebagai pribadi, sebagai bagian dari keluarga, serta sebagai bagian dari masyarakat Indonesia," cetusnya.

Gerakan #betterjkt, kata dia, merupakan media untuk menyosialisasikan persoalan budaya/kebiasaan positif yang pernah dialaminya  di luar negeri yang cocok untuk Jakarta yang lebih baik.

"Bukan berarti negara lain selalu lebih baik dari kita, namun kita bisa meniru budaya positif di negara lain supaya negara kita, khususnya Jakarta sebagai ibukota menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.

Menurut Rommy, Australia dan UAE terasa lebih nyaman dibanding Jakarta. Lalu mengapa hal itu bisa terjadi?  "Jawabannya, kedua negara itu sudah benar-benar layak untuk ditinggali, fasilitas publik seperti taman terbuka, kebersihan ruang publik, transportasi publik sudah cukup memadai," cetusnya. 

Walaupun saat di Australia Rommy tinggal di daerah rawan dengan bencana alam, seperti kebakaran hutan, tetapi warga dan pemerintah dapat mengelola dengan baik musibah tersebut.

"Begitu juga harapan saya terhadap bencana alam banjir di Jakarta yang saya yakin dapat diminimalisir jika kita siap, mau dan mengikuti apa yang pemerintah kita siapkan untuk kita. Ada beberapa sisi baik yang pantas untuk ditiru untuk kita di Jakarta," tuturnya.

Menurut Rommy, gerakan #betterjkt pada awalnya diarahkan untuk mengingatkan kembali pentingnya kedisiplinan dalam tujuan hidup yang layak di Jakarta. "Jangan masuk jalur TransJakarta, Jangan buang sampah sembarangan, dan lain lain."

Jakarta yang lebih baik, menurut dia, adalah Jakarta yang sudah benar-benar layak tinggal. Artinya, sebagai warga kita bisa merasa nyaman, aman dan bebas dari segala bencana. 

"Jakarta yang lebih baik adalah ketika warganya sudah lagi tidak melakukan perbuatan 'yang tidak pada tempatnya'," tegasnya.

Pertama, setop buang sampah sembarangan. Kedua, setop mendirikan bangunan di daerah resapan air. Ketiga, setop menyebrang sembarangan (untuk pejalan kaki), Keempat,  setop berkendara bukan pada tempatnya, contohnya mobil pribadi masuk jalur busway, motor memakai jalur pejalan kaki dan sepeda. 

Menurut dia, pengguna sepeda harus  diberi akses atau jalur khusus, dengan alasan pengguna sepeda tidak memakai BBM bersubsidi dan juga tidak menyumbang kemacetan dan polusi. 

Kelima, setop untuk tidak berjualan bukan pada  tempatnya.  Menurut saya, PKL tak boleh berjualan  di jembatan penyebrangan, trotoar, dan berjualan memakai ruas jalan. 

Enam, setop untuk tidak naik/turun kendaraan umum bukan pada tempatnya (untuk pengguna transportasi umum selain transjakarta), Ini dilihat dengan masih banyak kendaraan umum  yang mangkal dan juga menaik dan menurunkan penumpang bukan pada tempatnya.

"Untuk Jakarta yang lebih baik, ada banyak hal yang pantas ditiru dari Negara maju seperti Australia, hal yang paling sedehana adalah kedisiplinan," papar Rommy.

Gerakan #betterjkt, kata dia,terbuka untuk siapa saja, tidak ada bentuk organisasi, tidak ada struktur siapa pun berhak menyuarakan ide dan gagasannya. "Untuk ikut aktif silakan ikuti akun @betterjkt."

"Yang kami harapkan mau berpartisipasi adalah mereka yang secara rutin melakukan aktivitas di kota jakarta dan sudah lelah menghadapi "kusutnya" ibukota yang tak kunjung terurai. Dan khususnya mereka yang memiliki kesadaran dan keyakinan bahwa secara individu maupun kolektif dapat "menjadi bagian" dari Jakarta yang lebih baik," tegasnya.

Siapun yang ingin mewujudkan Jakarta yang lebih baik, bisa mengisi database relawan di website http://betterjakarta.com/volunteer/.

Para relawan akan menerima newsletter mengenai berita dan kegiatan yang membutuhkan partisipasi mereka. "Untuk saat ini kami belum mengarah kepada partisipasi donatur lebih fokus kepada mengerakan kesadaran warga untuk ikut serta secara langsung," kata Rommy.

Ia mengajak warga Jakarta untuk mendukung siapapun yang mengelola Ibu Kota. "Namun, ketika pemerintah absen atau tidak peduli terhadap kota Jakarta, maka kita sebagai warga berhak menyuarakan keluhan dan juga gagasan."

Lewat gerakan ini, Rommy mengimbau kepada  warga untuk lebih aktif berpartisipasi tidak hanya membantu program pemerintah dan juga menjalankan program tersebut, tapi juga berbuat sesuatu yang kreatif demi hidup yang layak di kota Jakarta ini. 

"Tanpa perlu diawasi, dipantau, dijaga oleh Satpol atau Polisi, sebagai warga kita sudah harus siap aktif merubah kebiasan kita yang salah, seperti contohnya membuang sampah sembarangan," tegasnya.  Semua demi Jakarta yang lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement