REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sebelum debat putaran kedua Capres Konvensi Partai Demokrat yang dilaksanakan di Gedung Palembang Sport and Convention Centre, Palembang, aura helatan tersebut sudah terasa di Ibu Kota Sumatera Selatan ini. Salah satu capres yang mempersiapkan diri dengan matang adalah Anies Baswedan. Bahkan, sebelum perhelatan debat ini berlangsung, relawan-relawan pendukung Anies Baswedan yang menamakan diri Relawan TurunTangan telah melakukan pertemuan di Taman Kambang, Palembang untuk menyambut penggagas Indonesia Mengajar tersebut.
Berbeda dengan cara konvensional yang melakukan transaksi rupiah antara calon dengan pendukungnya, Relawan pendukung Anies Baswedan sama sekali tak dibayar. "Teman-teman bergabung karena sama-sama ingin turun tangan membenahi republik ini, murni karena niat tersebut, tanpa bayaran apapun," ujar Anggun, salah satu koordinator Relawan TurunTangan. Hal senada diungkapkan oleh Adita Anugerah, salah seorang relawan asal Palembang, yang siap menyambut Anies. "Saya dulu antipati dengan politik tapi sekarang saya melihat Anies Baswedan sebagai harapn baru," ungkapnya. Ia menambahkan sebelum mendukung Mantan Ketua Komite Etik KPK tersebut ia melihat terlebih dahulu jejak rekam tokoh yang ia dukung itu.
"Jujur saya benci politik tapi saya ingin belajar politik dan saya pelajari seperti apa Mas Anies, saya sudah tahu ia sosok yang punya integritas, saya siap dukung beliau," tambah mahasiswa semester akhir Universitas Sriwijaya ini.
Pertemuan Relawan TurunTangan di Palembang sendiri muncul secara organik atas inisiatif para relawan di kota ini. Pertemuan ini dikoordinasikan oleh seorang relawan bernama Reza Pahlevi. Menurutnya tingkat pragmatisme politik di Palembang sangat tinggi, oleh karena itu perlu strategi kreatif membuat Gerakan Turun Tangan yang digagas Anies agar bisa berperan banyak di Palembang.
Pada pertemuan ini sendiri para Relawan TurunTangan Palembang mulai bergerak untuk menjalankan beragam kegiatan yang dapat memberi efek positif bagi masyarakat. Selain itu, para relawan pendukung Anies ini juga menonton bareng video yang dibuat oleh para Relawan TurunTangan bertitel "Cerita di Kopaja". Video ini menggambarkan orang baik tidak boleh hanya diam melihat kejahatan di sekitarnya yang diilustrasikan dengan keadaan di angkutan umum. "Kami sangat terkesan dengan video ini, sangat menggambarkan bagaimana Mas Anies dan para relawannya bekerja, kami ingin tak sekadar diam saja, kali ini kami mau turun tangan," ujar Reza.