Jumat 24 Jan 2014 19:19 WIB

60 Ribu Hektare Tanaman Padi Harus Tanam Ulang

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas dan warga memantau ketinggian permukaan Kali Ciliwung di Bendung Katulampa, Bogor, Jabar, Selasa (21/1). Tinggi permukaan air di bendungan itu mencapai 170 cm atau Siaga II Banjir Jakarta, sehingga warga Jakarta harus waspada datangnya banjir, teru
Foto: Saptono/ Antara
Petugas dan warga memantau ketinggian permukaan Kali Ciliwung di Bendung Katulampa, Bogor, Jabar, Selasa (21/1). Tinggi permukaan air di bendungan itu mencapai 170 cm atau Siaga II Banjir Jakarta, sehingga warga Jakarta harus waspada datangnya banjir, teru

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Memasuki hari ketujuh, air masih merendam wilayah Kabupaten Indramayu, Jumat (24/1). Kondisi itupun membuat tanaman padi kemungkinan besar membusuk dan harus dilakukan tanam ulang. Namun, petani kesulitan mendapatkan benih untuk melakukan tanam ulang.

 

Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, menyebutkan, pendataan terhadap sawah yang terendam air akibat banjir hingga kini masih dilakukan. Namun, diperkirakan sawah yang terendam  mencapai sekitar 60 ribu hektare yang tersebar di 31 kecamatan.

 

"Tingkat keparahan banjirnya bervariasi di setiap kecamatan, ada yang parah, sedang dan ringan,’’ ujar Sutatang, kepada Republika, Jumat (24/1).

 

Menurut Sutatang, kemungkinan besar tanaman padi itu harus dilakukan tanam ulang. Pasalnya, banjir sudah melanda selama seminggu. Sedangkan tanaman padi akan membusuk jika sudah terendam dalam waktu tiga hari.

 

Namun, lanjut Sutatang, untuk melakukan tanam ulang itu, petani kesulitan memperoleh benih berlabel dengan kualitas unggul. Selain berebut dengan banyak petani, mereka juga sudah tidak memiliki modal tanam karena sudah habis digunakan untuk tanam sebelum banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement