REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Memasuki hari ketujuh, air masih merendam wilayah Kabupaten Indramayu, Jumat (24/1). Kondisi itupun membuat tanaman padi kemungkinan besar membusuk dan harus dilakukan tanam ulang. Namun, petani kesulitan mendapatkan benih untuk melakukan tanam ulang.
Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, menyebutkan, pendataan terhadap sawah yang terendam air akibat banjir hingga kini masih dilakukan. Namun, diperkirakan sawah yang terendam mencapai sekitar 60 ribu hektare yang tersebar di 31 kecamatan.
"Tingkat keparahan banjirnya bervariasi di setiap kecamatan, ada yang parah, sedang dan ringan,’’ ujar Sutatang, kepada Republika, Jumat (24/1).
Menurut Sutatang, kemungkinan besar tanaman padi itu harus dilakukan tanam ulang. Pasalnya, banjir sudah melanda selama seminggu. Sedangkan tanaman padi akan membusuk jika sudah terendam dalam waktu tiga hari.
Namun, lanjut Sutatang, untuk melakukan tanam ulang itu, petani kesulitan memperoleh benih berlabel dengan kualitas unggul. Selain berebut dengan banyak petani, mereka juga sudah tidak memiliki modal tanam karena sudah habis digunakan untuk tanam sebelum banjir.