Jumat 24 Jan 2014 17:01 WIB

Pasokan Terhambat, Harga Sayuran di Bogor Naik

Rep: Andi Nurroni/ Red: Yudha Manggala P Putra
Komoditas sayuran.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Komoditas sayuran.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—Insensitas hujan yang semakin tinggi telah mengganggu produksi dan pasokan sayuran ke Kota Bogor. Akibatnya, harga sejumlah komoditas, seperti bawang merah, cabe-cabean, serta sayur-mayur terus mengalami kenaikan.

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Induk Kemang, Bogor, Jumat (25/1), komoditas yang mengalami kenaikan signifikan adalah barang yang dipasok dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kenaikan tersebut dipicu oleh terganggunya distribusi akibat banjir yang melanda Kawasan Pantura. Sejumlah komoditas yang berasal dari daerah Jatim dan Jateng, di antaranya adalah bawang merah dan cabe-cabean.

Salah seorang pedagang cabe di Blok C 13, Yani (60) menerangkan, jika biasanya barang dari Jatim dan Jateng datang subuh, akibat banjir menjadi molor, dan kadang datang siang hari. Selain mengganggu ritme perdagangan, menurut Yakni, kualitas barang juga menurun, yakni lebih cepat busuk.

“Kadang bahkan barang nggak datang sama sekali, dibawa balik lagi karena terjebak banjir sampai dua hari, percuma kalau dilanjutkan juga,” ujar Yani.

Di antara sejumlah komoditas, bawang merah yang mengalami kenaikan paling signifikan, yakni dari Rp 12 ribu per kilogram menjadi Rp 22 ribu per kilogram.

Kemudian, seluruh jenis cabe-cabean juga mengalami lonjakan harga. Cabe rawit hijau naik dari Rp 18 ribu per kilogram menjadi Rp 25 ribu per kilogram, cabe rawit merah naik dari Rp 24 ribu per kilogram menjadi Rp 29 ribu per kilogram, dan cabe hijau naik dari Rp 10 ribu per kilogram menjadi 15 ribu per kilogram. Adapun cabe merah keriting sebelumnya sempat naik mencapai Rp 35 ribu per kilogram, sebelum akhirnya berangsur turun, dan sekarang pada posisi Rp 28 ribu per kilogram. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement