Jumat 24 Jan 2014 15:12 WIB

Tol Cipularang Ambles 25 Meter

Macet di Tol Cipularang, Ilustrasi
Foto: Antara
Macet di Tol Cipularang, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ruas tol Cipularang Km72 amblas sepanjang 25 meter sehingga mengakibatkan arus lalu lintas dari Jakarta ke Bandung harus dialihkan ke jalur Cikopo - Sadang, Jumat.

"Jalan tol ini amblas sekitar 25 meter di KM72, ada juga retakan sepanjang 120 meter sehingga sementara ruas A Jakarta arah Bandung sementara ditutup, arus lalu lintas dialihkan melalui jalur Cikopo - Pintu Tol Sadang," kata Kepala Cabang PT Jasa Marga Bandung Christantyo di Bandung, Jumat.

Ia menyebutkan meski amblasannya tidak seluruh bagian jalan, namun terdapat retakan yang membutuhkan perbaikan sehingga perlu dikosongkan.

Bila dipaksakan dilintasi, untuk satu jalur sekalipun tidak bisa dilakukan karena bisa membahayakan pengemudi.

"Sejak Jumat pagi, ruas Dawuan - Sadang ditutup, kami akan melakukan perbaikan jalur. Butuh beberapa hari untuk normalisasi," katanya.

Menurut Christantyo, pengalihan dan pengosongan ruas jalur itu untuk mempercepat proses perbaikan jalan tol tersebut. Selain melakukan perbaikan ruas jalan, juga diperlukan pemancangan beton di pinggir jalan itu untuk memastikan kondisi tanah stabil.

Pengalihan jalur bagi kendaraan Jakarta arah ke Bandung keluar Cikopo dan masuk kembali dari pintu tol Sadang.

Lebih lanjut, Christantyo menyebutkan pihaknya akan melakukan normalisasi secepatnya, namun diprediksi perlu waktu tiga hari.

"Kemungkinan lebih dari tiga hari, karena harus memasang tiang pancang dulu, beton pancangnya baru tiba besok dan akan langsung dipasangkan dengan alat berat. Selama pengerjaan jalur dikosongkan," katanya.

Sedangkan jalur B dari Bandung arah ke Jakarta tetap normal dan bisa dilintasi oleh kendaraan.

Terkait penyebab amblas yang terjadi di ruas tol yang berlokasi di wilayah Purwakarta itu, menurut Christantyo, diduga adanya induksi air di dalam tanah.

Kejadian serupa pernah terjadi pada 2006, di KM91 dimana jalur itu mengalami amblasan dan hingga saat ini masih terus dipantau.

"Perbaikan selain permukaan jalannya, juga perlu stabilitasi lapisan tanah yang tergerus induksi di sana," katanya.

Ia sendiri terus memantau langsung proses perbaikan dan normalisasi jalan yang amblas tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement