REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Sebanyak delapan buah rumah di Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara hanyut terbawa air akibat banjir yang melanda daerah itu sejak dua hari terakhir. Daud, warga Kecamatan Lumbis yang dihubungi dari Nunukan, Jumat (24/1) mengatakan, hujan yang melanda daerah itu sejak Rabu (22/1) kemarin menyebabkan terjadi banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Sembakung yang berhulu di wilayah Malaysia itu.
Ia membenarkan akibat banjir yang juga kiriman dari Malaysia itu menyababkan delapan rumah pada tiga desa di Kecamatan Lumbis hanyut terbawa air tersebut. Kedelapan rumah warga itu masing-masing empat buah di Desa Sukamaju, tiga buah di Desa Patal dan satu rumah di Desa Binter, terang Daud yang mengaku tinggal di Desa Tanjung Hulu ini.
Peristiwa itu, lanjut dia, terjadi Kamis (23/1) kemarin sekitar pukul 11.00 Wita siang yang menyebabkan kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta itu. Meskipun rumah dan seluruh harta bendanya hanyut, Daud menegaskan, tidak ada korban jiwa karena penghuni ke delapan rumah tersebut langsung melarikan diri ke bukit yang berada disekitar rumah tempat tinggalnya.
"Tidak ada korban jiwa karena penghuninya langsung melarikan diri ke bukit yang tidak jauh dari rumah mereka," ujar Daud.
Ia mengungkapkan, ketinggian air pada Kamis (23/1) di Kecamatan Lumbis khususnya pada ketiga desa itu mencapai delapan meter yang disebabkan oleh tingginya curah hujan dan banjir kiriman dari negara tetangga (Malaysia). "Banjir yang merendam puluhan desa di Kecamatan Lumbis mencapai delapan meter dan air hampir menenggelamkan rumah warga," tambahnya.
Daud mengatakan, delapan kepala keluarga (KK) itu saat ini terpaksa masih mengungsi di bukit tempatnya melarikan diri bersama ratusan KK lainnya. Namun, setelah air mulai surut sebagian warga kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan tetapi tetap waspada karena informasi dari warga Pesiangan Malaysia di daerah itu masih berlangsung hujan deras sampai saat ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika