Jumat 24 Jan 2014 04:01 WIB

Kemiskinan di Bangli Capai 5,6 Persen

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Julkifli Marbun
Pengentasan kemiskinan masih jauh panggang dari api (ilustrasi).
Foto: globalmuslim.web.id
Pengentasan kemiskinan masih jauh panggang dari api (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGLI -- Angka kemiskinan di Kabupaten Bangli cukup tinggi, yakni mencapai 5,6 persen. Bahkan kabupaten yang kaya dengan potensi pertanian itu menjadi kabupaten penyumbang angka kemiskinan yang cukup besar di Bali, yang angka kemiskinannya hanya 3,9 persen.

"Makanya kami datang ke Bangli, untuk menyinkronkan program Kabupaten Bangli dengan Pemprov Bali, agar program Bangli tidak tumpang tindih dengan program Pemprov Bangli," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Hal itu dikemukakannya saat melakukan kunjungan ke Pemkab Bangli, Kamis (23/1). Dalam kunjungan itu, Pastika antara lain didampingi  Wagub Ketut Sudikerta, diterima Bupati Bangli, I Made Gianyar dan para pejabat setempat. Pada kesempatan itu Pastika menguraikan arah pembangunan dan percepatan penanggulangan kemiskinan di Bali.

Menurut Pastika, Bangli hendaknya menyusun program yang bisa bersinergi dengan program Pemprov Bali. Untuk mengurangi angka kemiskinan, Gubernur menyilakan Bangli untuk meminta tambahan unit Sistem Pertanian Tereintegrasi (Simantri) atau Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) untuk meningkatkan perekonomian warga desa. "Dalam menggenjot PAD, Bangli jangan hanya mengandalkan pertanian, tapi juga pada sektor pariwisata," kata Pastika.

Sementara itu Pastika juga menyoroti pentingnya pendidikan bagi siswa-siswa di Bangli. Gubernur berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bangli dengan meminta Bupati Bangli untuk menyerahkan daftar para siswanya yang berprestasi namun tidak mampu secara finansial. Para siswa itu akan diusahakan memperoleh beasiswa dari pemprov Bali.

“Bali tidak mempunyai  sumber daya alam, maka kita perlu menciptakan sumber daya manusia yang cerdas, terampil, memiliki daya juang yang tinggi dan gigih. Mereka harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehat jasmani dan berwawasan yang mampu membangun Bangli menjadi lebih baik,” kata Pastika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement