Kamis 23 Jan 2014 18:00 WIB

Pengamat: Ada Kemiripan SBY dan Soeharto dalam Hal Klenik

Rep: Mohammad Akbar/ Red: Joko Sadewo
Alm Soeharto
Alm Soeharto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia Ubedilah Badrun, mengatakan fenomena elite politik memercayai klenik sebenarnya sudah terjadi sejak masa kerajaan, masa kolonial, masa kemerdekaan, orde baru dan hingga kini.

''Lambatnya modernisasi pada masa kolonial Belanda terjadi karena Belanda memiliki kepentingan untuk menghambat laju rasionalitas berfikir kaum pribumi. Dengan lambatnya rasionalitas pribumi ini Belanda memperoleh keuntungan ekonomis mengeruk kekayaan Indonesia,'' kata Ubedilah di Jakarta, Kamis (23/1).

Dengan fakta sosial masa lalu tersebut, mantan presidium Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) ini mengatakan 'klenikisme' elite politik Indonesia itu berbanding lurus dengan rendahnya rasionalitas publik dan berkembangnya klenik sejak masa lalu.

Tentang SBY yang diungkap //The Washington Post// sebagai pemimpin yang percaya klenik, Ubedilah mengatakan, ada kemiripan dengan yang pernah dilakukan oleh Soeharto.

Ia mengatakan SBY itu warisan masa lalu politik Soeharto yang terlahir dari 'rahim politik militer' yang sama, yakni Angkatan Darat. ''Dengan logika itu saya mencermati ada kemungkinan besar SBY juga menggunakan klenik tertentu dalam menjalankan pemerintahannya,'' ujarnya.

Lalu mengenai calo legislatif dan politisi yang masih menggunakan klenik dan perdukunan, Ubedilah mengatakan bahwa hal itu menunjukkan mereka telah kehilangan rasionalitasnya dalam politik. ''Ini sungguh memprihatinkan demi kekuasaan mereka menghalalkan segala cara termasuk klenik perdukunan atau klenik. Sebagai muslim saya melihat ini fenomena syirik dalam politik,'' kata mantan Ketua Umum HMI MPO Badan Koordinasi (Badko) Jawa ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement