Selasa 11 Aug 2020 09:49 WIB

SBY Luncurkan Dua Buku Monograf Terbaru

SBY mengatakan bukunya merupakan potret apa yang terjadi di dunia

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Esthi Maharani
Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Thoudy Badai_Republika
Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluncurkan dua buah buku monograf terbaru, Senin (10/8) malam. Buku yang pertama berjudul 'Dunia Damai Jika Keadilan Tegak, No Justice No Peace'. SBY mengatakan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Amerika Serikat jadi salah satu alasan SBY menulis buku tersebut.

"Di antaranya iya, tapi bukan hanya gerakan di Amerika serikat, gerakan kaum kulit hitam yang kita kenal dengan semboyan black lives matter, itu juga mendasari saya menulis buku ini, tetapi dua tahun terakhir ini juga di berbagai belahan dunia juga ada protes-protes sosial yang bersifat global," kata SBY di Lavani Sports Center,  Bogor, Jawa Barat, Senin.

Ia mencontohkan, ketika masih menjabat sebagai presiden, terjadi gelombang besar di Timur Tengah yang dinamakan Arab Spring. Kemudian, imbuhnya, perubahan dramatis juga terjadi di Eropa.

"Karena itu penting barangkali untuk kita semua masyarakat Indonesia bahkan teman-teman kita masyarakat dunia  bahwa banyak hal yang bisa kita pelajari mengapa itu terjadi," ujarnya.

Selain itu, disaat bersamaan, mantan ketua umum Partai Demokrat itu juga menulis buku berjudul 'Pandemi Covid-19, Jangan Ada yang Dikorbankan Manusia dan Ekonomi, Keduanya Dapat Diselamatkan'. Dalam buku tersebut SBY menyampaikan pandangan, pemikiran, serta pengalamannya dalam menangani krisis.

"Saya menulis buku ini dengan niat yang baik. Buku ini potret apa yang terjadi di dunia, saya tidak menggurui, tidak menguliahi dan tidak menyalahkan siapa-siapa. Tapi dari potret saya pengalaman saya dalam menangani krisis, pengetahuan saya, saya tulis lah buku ini," ungkap SBY.

"Dengan demikian bagi saudara-saudara kami rakyat Indonesia, setelah membaca dua buku ini, begini saja, kalau cocok diambil, kalau tidak cocok lupakan saja, kira-kira seperti itu, mudah-mudahan ada gunanya untuk rakyat kita," imbuhnya.

Beberapa tokoh turut hadir dalam peluncuran buku tersebut. Beberapa yang terlihat hadir diantaranya Syarief Hasan, Herman Khaeron, Benny K Harman, Hatta Rajasa, Amir Syamsuddin

dan Teuku Riefky Harsya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement