Kamis 23 Jan 2014 17:13 WIB

Pencarian Korban Longsor di Kudus Terus Dilakukan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Karta Raharja Ucu
Longsor (ilustrasi)
Foto: telegraph.co.uk
Longsor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pencarian korban banjir dan longsor yang terjadi di Kudus, Jawa Tengah, masih terus dilakukan.

Bencana tanah longsor terjadi di perbukitan Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Depok Kabupaten  Kudus. Jawa Tengah pada Selasa (21/1) pukul 02.00 WIB.

Sutopo mengatakan, longsor itu menimbun 14 rumah yang menyebabkan 12 orang tertimbun. Dua orang telah dievakuasi. Satu sudah meninggal dunia yakni Sulasmi (45) dan satu orang dalam kondisi selamat, yakni Karmuji (45) yang dalam perawatan RS karena kakinya patah.

Saat longsor, terang Sutopo, warga sedang tertidur lelap. Posisi rumah warga di tebing lereng sehingga para korban tertimbun runtuhan ke dalam jurang sedalam 30 meter. "Longsor juga menyebabkan sembilan rumah rusak," ujarnya, Kamis (23/1).

Dijelaskan Sutopo, banjir tersebut disebabkan tanggul Kali Piji jebol 10 meter sehingga menggenangi perumahan. Di Kecamatan Mejobo banjir menggenangi Desa Gulung menyebabkan pengungsi 230 jiwa dan di Desa Payama 169 jiwa.

Di Kecamatan Jati, ujar Sutopo, terdapat tiga desa yang banjir yaitu Desa Jati Wetan pengungsi 342 jiwa, Desa Tanjing 70 jiwa dan Desa Loran 125 jiwa. Dua orang hanyut yaitu Nur Fitriyanto yang ditemukan dalam kondisi tewas  dan satu orang belum ditemukan yakni Hendro Pitono.

Tim gabungan dari BPBD, TNI Kodam IV Diponegoro dan masyarakat melakukan operasi penggalian untuk melakukan evakuasi. Namun karena hujan deras, penggalian terpaksa ditunda. BPBD juga sudah mengirimkan logistik. Alat berat tidak mampu menembus medan yang berat. Selain itu hujan deras juga. menyulitkan petugas melakukan evakuasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement