Kamis 23 Jan 2014 08:45 WIB

Korban Banjir Butuh Makanan dan Obat-obatan

Rep: lilis/ Red: Damanhuri Zuhri
Bupati Indramayu, Anna Sophanah
Foto: blogspot.com
Bupati Indramayu, Anna Sophanah

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki hari kelima, warga yang menjadi korban banjir di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu masih bertahan di tenda-tenda pengungsian, Rabu (22/1). Mereka membutuhkan bantuan makanan dan obat-obatan.

Berdasarkan pantauan Republika, kondisi itu di antaranya terlihat di Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu. Ratusan warga di desa itu memilih tetap tinggal di tenda-tenda darurat yang didirikan di badan jalan Indramayu-Balongan.

Para pengungsi itu mengaku membutuhkan bantuan makanan. Pasalnya, mereka tidak dapat bekerja akibat banjir. Mereka pun membutuhkan obat-obatan. ''Saya pusing, mual dan lemas karena kebanjiran,'' ujar seorang warga RT 2 RW 1, Desa Singaraja, Karmina (30).

Karmina menjelaskan, rumahnya terendam banjir dengan ketinggian 50 cm. Bahkan, rumah para tetangga belakangnya masih terendam dengan ketinggian satu meter.

Warga lainnya, Ratna, juga mengaku membutuhkan bantuan makanan dan obat-obatan. Dia pun menyatakan tidak memiliki uang karena tidak bisa bekerja selama banjir.

Selain di tenda pengungsian, warga juga memilih tinggal di sebuah bangunan kosong di Desa Singaraja sebagai tempat mengungsi. Mereka tidur hanya beralaskan tikar.

Bupati Indramayu, Anna Sophanah, hari ini memantau langsung kondisi para korban banjir di Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, dan Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat.

Bupati berharap, para korban banjir bersabar menghadapi musibah tersebut. ''Kami berusaha untuk terus mendistribusikan bantuan,'' jelas Anna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement