Rabu 22 Jan 2014 12:30 WIB

Pembuatan Sodetan Bekasi-BKT Tunggu Izin DKI Jakarta

Warga mencari sampah plastik di aliran sungai Banjir Kanal Timur, Jakarta, Kamis (26/4). Hasil pemantauan yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup terhadap indeks kualitas air sungai di Indonesia menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan pencemaran a
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Warga mencari sampah plastik di aliran sungai Banjir Kanal Timur, Jakarta, Kamis (26/4). Hasil pemantauan yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup terhadap indeks kualitas air sungai di Indonesia menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan pencemaran a

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah menanti izin dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghubungkan saluran pembuangan air di wilayahnya menuju Banjir Kanal Timur (BKT).

"Kami yakin wacana ini bisa meminimalisir terjadinya bencana banjir yang kerap menerjang Kota Bekasi," ujar Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu di Bekasi, Rabu (22/1).

Menurut dia, Pemkot Bekasi telah mengajukan permohonan kepada Pemprov DKI untuk membuka sodetan pembuangan air menyusul upaya pembebasan lahan untuk sodetan akan dimulai pada 2014. "Saya sudah sampaikan kepada Pak Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta) bahwa solusi jangka pendek kami adalah meminta akses sodetan, beliau menerima asal jangan ada limbah industri," katanya.

Dia menuturkan, aliran air sungai yang akan dihubungkan dengan BKT berasal dari sejumlah anak sungai di Kecamatan Jatiasih, Bekasi Selatan, dan sekitarnya. "Kalau aliran sungai di wilayah itu tidak mengandung limbah industri yang berbahaya, hanya berisi limbah rumah tangga," katanya.

Adapun perencanaan yang saat ini dilakukan dalam proyek pembuatan sodetan adalah pembebasan lahan warga dengan anggaran senilai Rp 200 miliar. "Kota Bekasi berharap tahun ini bisa dilakukan dengan bantuan dari DKI, selanjutnya pembangunan sodetan bekerja sama dengan kementerian dilakukan di tahun 2015," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement