REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Memasuki hari keempat, banjir justru makin meluas di Kabupaten Indramayu, Selasa (21/1). Pemkab Indramayu pun memberlakukan status siaga bencana.
‘’Camat harus stand by 24 jam di lokasi (bencana) dan pantau perkembangan banjir untuk mengambil langkah-langkah antisipatif,’’ ujar Sekda Kabupaten Indramayu, Achmad Bahtiar.
Selain itu, lanjut Bahtiar, aparat kecamatan dan desa pun mesti menginformasikan perkembangan di lokasi banjir. Pihaknya juga menyediakan saluran telepon khusus untuk informasi banjir di Kabupaten Indramayu.
Bahtiar menambahkan, satuan pelaksana penanggulangan bencana alam (Satlak PBA) Kabupaten Indramayu juga terus mendistribusikan bantuan berupa paket sembako. Setiap kecamatan, mendapatkan jatah satu ton beras, mie instan dan keperluan bayi.
Sementara itu, banjir yang terjadi sejak Sabtu (18/1), telah melanda sedikitnya 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Indramayu. Banjir merendam puluhan ribu rumah warga, puluhan ribu hektare sawah dan ribuan hektare tambak.
Hingga Selasa (21/1), banjir malah semakin parah akibat hujan deras yang tidak berhenti sejak Jumat (17/1). Kondisi itu seperti yang terlihat di wilayah Indramayu Kota.